Senin 07 Jan 2019 15:20 WIB

Jalur KA Garut-Cibatu akan Dibuka, Seribu Bangunan Dibongkar

Sebanyak 1.077 bangunan permanen dan semi permanen harus dibongkar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT KAI melakukan reaktivasi sejumlah jalur kereta di Jawa Barat. Selain jalur Pangandaran, PT KAI akan mengaktifkan kembali jalur Garut-Cibatu. Menurut Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung, Joni Martinus, untuk mere-aktivasi jalur tersebut sebanyak 1.077 bangunan permanen dan semi permanen jalur kereta Cibatu-Garut harus dibongkar. 

"Reaktivitasi jalur kereta Cibatu-Garut yang rencananya selesai tahun depan. Warga melakukan pembongkaran sendiri,” ujar Joni kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Bambang mengatakan, PT KAI sendiri memberikan biaya pembongkaran Rp 250 ribu per meter untuk bangunan permanen. Sedangkan, bangunan semi permanen uang pembongkarannya Rp 200 ribu.

“Kita tetap menggunakan jalur lama, karena kalau jalur baru harus ada pembebasan lahan,” katanya. 

Selain itu, kata dia, di jalur lama, beberapa bangunan masih bisa digunakan seperti Stasiun Garut, Wanaraja, dan Stasiun Pasir Jengkol. Setelah melakukan pembebasan lahan, proses selanjutnya akan dilakukan ground breaking. Kemudian penimbunan tanah dan mendatangkan berbagai material, seperti rel dan bantalan.

“Sistem persinyalannya juga dipantau. Setelah selesai semua, baru bisa dibuka,” katanya.

Jalur Cibatu-Garut tyang terakhir dioperasikan pada 1983 itu nantinya akan terkoneksi ke Jakarta. Saat ini jalur yang ada baru Cibatu-Purwakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement