Ahad 06 Jan 2019 20:55 WIB

DLH Bekasi Minta Warga Sadar Sampah

Sampah liar itu diindikasikan berasal dari wilayah kota dan Kabupaten Bekasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Endro Yuwanto
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengangkut sampah yang menumpuk di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Ahad (6/1).
Foto: dok. DLH Kabupaten Bekasi
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengangkut sampah yang menumpuk di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Ahad (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi akhirnya dikerahkan untuk mengangkut sampah yang menumpuk sepanjang satu kilometer di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. DLH mengerahkan puluhan petugas, dua eskavator, serta 15 truk yang siap menampung ratusan ton sampah rumah tangga itu.

Kepala Bidang Kebersihan DLH Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto mengatakan, pengangkutan sampah tersebut dilakukan sejak Sabtu (5/1) dan harus selesai hari ini, Ahad (6/1).

“Hari ini harus kelar karena besok petugas dan mobil-mobil DLH sudah harus mengangkut sampah di wilayah masing-masing. Nanti perumahan-perumahan komplain kalau tidak diangkut,” kata Dodi saat dikonfirmasi, Ahad.

Menurut Dodi, pihaknya dibantu oleh aparat kepolisian setempat bersama Komando Rayon Militer (Koramil) yang bertugas untuk mengamankan pengangkutan. Pada Sabtu kemarin, Dodi menjelaskan, sebanyak 15 truk yang mengangkut sampah bahkan harus bolak-balik hingga empat kali akibat sampah yang begitu banyak.

Lebih lanjut, Dodi menjelaskan, sampah liar itu diindikasikan berasal dari wilayah Kota Bekasi dan masyarakat Kabupaten Bekasi. Hal itu seiring aliran air Kali Pisang Batu yang juga bersumber dari wilayah Kota. Oleh sebab itu, Pemkab Bekasi meminta agar seluruh warga baik yang tinggal di bantaran kali maupun tidak untuk sadar akan sampah.

Sebab, ketika sampah liar menumpuk, warga pun enggan untuk mengangkutnya dan selalu menyalahkan pemerintah. “Saya minta juga dong masyarakat bantu angkut. Jangan nonton saja. Bisanya hanya ribut saja tapi masyarakat yang buang itu pada kemana?" jelas Dodi.

Sebelumnya, Dodi mengatakan, urusan pengangkutan sampah oleh pemerintah bukanlah hal yang sulit. Sebab, pemerintah memiliki petugas kebersihan, alat berat serta truk yang siap dikerahkan. Hanya saja, kata dia, hal yang perlu dipikirkan adalah pasca-sampah diangkut.

Menurut Dodi, jika hanya petugas yang mengangkut, masyarakat tidak akan jera dan akan terus membuang sampah sembarangan. Sementara, jika masyarakat sendiri yang mengangkut bisa dipastikan di kemudian akan merasa malu jika masih membuang sampah ke kali ataupun sungai.

“Ini persoalan kita bersama. RT, RW, desa, kecamatan, semua harus terlibat. Perkara mengambil sampah itu tidak sulit, tapi setelah itu bisa dijamin tidak ada sampah lagi?” kata Dodi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement