Ahad 06 Jan 2019 20:21 WIB

Jalan di Pematang Siantar-Parapat Kembali Normal

Material longsor telah dibersihka

 Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Lalu lintas di jalan nasional Pematang Siantar - Parapat di Simalungun, Sumatera sudah kembali dibuka dan berfungsi normal setelah dibersihkan dari material longsor. Pantauan di lokasi pada Ahad (6/1), jalan ke dan dari kota wisata Danau Toba di Parapat, Kabupaten Simalungun itu sudah dibuka dua arah atau tanpa sistem buka tutup seperti saat terjadi longsor. Namun, meski sudah dibuka normal, lalu lintas masih terlihat sepi, kendaraan terlihat masih sedikit yang melintasi kawasan itu.

Kepala Bappeda Kabupaten Simalungun, Sarimuda Purba, mengatakan, penanganan sumber longsor berupa 'kolam' di Bukit Bangun Dolok yang berasal dari tiga mata air. dilakukan dengan membuat saluran air lain.

Tindakan normalisasi saluran aliran air yang tertutup di bawah jembatan kembar Sidua-dua yang menjadi titik terdampak longsor dan menyebabkan ruas jalan tertimbun juga sudah dilakukan.

"Semoga tidak terjadi lagi longsor dan tim masih terus memantau kawasan itu," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis, menyebutkan, pemerintah dan dibantu banyak pihak memang terus memaksimalkan penanganan longsor di jembatan Sidua-Sidua.

"Syukur udah bisa ditangani, tetapi tim masih terus mewaspadai," katanya.

General Manager Inna Hotel Parapat, Maryanto Sanusi mengakui sejak terjadi longsor kunjungan ke Danau Toba Parapat mengalami penurunan. Bahkan, pada malam tahun baru, sejumlah tamu membatalkan pesananan kamar karena khawatir di perjalanan pascaterjadi longsor di jalur Pematang Siantar - Parapat.

"Semoga tidak ada longsor lagi sehingga kawasan wisata Danau Toba dikunjungi wisatawan lagi," ujar Maryanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement