REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang ayam di Pasar Segiri Samarinda, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengeluh pada Sandiaga Salahuddin Uno. Mereka meminta kepada calon wakil presiden nomor urut 02 tersebut untuk membuat harga-harga di pasar stabil.
Aci dan Dahlia pedagang ayam mengatakan, harga yang naik turun membuat keuntungan pedagang pasar tidak menentu. Sekarang, harga daging ayam naik.
"Kalau bisa pak, harga-harga jangan naik turun, sekarang naik Rp 10 ribu pak, padahal kemarin Rp 21 ribu sekarang sudah Rp 31 ribu," kata Aci kepada Sandi melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/1).
Dahlia yang menemani suaminya berjualan ayam sambil menggendong anaknya yang masih balita meminta Sandi peduli dengan nasib pedagang pasar. Menurut pasangan suami istri itu, harga-harga naik tinggi membuat mereka sulit mencari untung.
Sandi mengaku akan menampung semua aspirasi yang disampaikan para pedagang pasar tersebut. Ia menyampaikan, fokus Prabowo-Sandi memang menggerakkan ekonomi rakyat seperti membuat harga-harga stabil dan terjangkau, menciptakan dan menyediakan lapangan kerja.
"Menggerakkan ekonomi rakyat menjadi fokus kami, keluhan yang sama kami terima tiap hari dalam bersosialisasi di seluruh Indonesia, kemarin di Tarakan, Bu Syarifah atau Mak Ijah malah bilang harga ayam Rp 65 ribu," kata Sandi.
Menurut Sandi, tidak stabilnya harga barang di pasar akibat rantai distribusi terlalu panjang. Sehingga membebani biaya jual. Prabowo-Sandi akan menciptakan rantai distribusi yang sederhana, terbuka dan berkeadilan. Dengan demikian, harga terjangkau dan pedagang seperti Aci dan Dahlia bisa tenang berjualan tanpa khawatir harga naik turun.
Sandi yang juga mantan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) berjanji akan memperbaiki nasib para pengusaha kecil dan menengah, petani, nelayan, pedagang pasar serta seluruh masyarakat Indonesia. Juga akan menghentikan impor bahan pokok ketika petani panen "Dan memberikan kesempatan kerja kepada anak negeri ketimbang tenaga kerja asing," ujarnya.