Ahad 06 Jan 2019 01:52 WIB

Warga Diimbau Hindari Pesisir Selat Sunda Radius 500 Meter

BMKG dan BAdan Geologi masih tetap terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau.

Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk menghindari lokasi pesisir pantai di sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter. Berdasarkan informasi Badan Geologi terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta dengan mempertimbangkan kondisi lereng atau tebing dasar laut ataupun kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda, maka zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah. Elevasi rendah ini adalah elevasi kurang dari lima meter di atas permukaan laut).

"Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada. Beraktivitas boleh di pantai atau pesisir Selat Sunda dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah," tulis keterangan resmi BMKG Sabtu (5/1) sore.

BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya. "Mohon terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial Info BMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi Magma Indonesia Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi atau isu yang menyesatkan," pinta BMKG.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement