Sabtu 05 Jan 2019 20:04 WIB

Hujan Abu Merapi, BPBD Klaten Siapkan 25 Ribu Masker

Dua desa di Klaten telah melaporkan terdampak hujan abu Gunung Merapi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andri Saubani
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat saat terselimuti kabut di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019) dini hari.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat saat terselimuti kabut di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan hujan abu di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sejak Jumat (4/1) malam hingga Sabtu (5/1) siang, dua desa telah melaporkan mengalami hujan abu, yakni Desa Balerante dan Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang, Klaten.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten merespons cepat dengan menyiapkan 25 ribu masker. "Meski tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas warga, BPBD Klaten menyiapkan 25 ribu masker untuk mengantisipasi sewaktu-waktu hujan abu terjadi," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Klaten, Bambang Giyanta, seperti tertulis dalam siaran pers, Sabtu (5/1) sore.

Bambang menyebutkan, pada Jumat malam BPBD Klaten mengirimkan 2.600 masker ke Desa Tegalmulyo, Kemalang, yang telah melaporkan terjadi hujan abu. Bambang menyatakan telah menggutus Kabid Kedarutatan dan Logistik untuk memantau perkembangan hujan abu ke desa-desa di lereng.

"Dan siang ini, pukul 11.50 WIB, hujan abu tipis terjadi di lereng Merapi, sangat tipis dan tidak berdampak pada aktivitas warga," imbuhnya.

Guguran lava terpantau di Gunung Merapi pada Jumat pukul 21.01 WIB dengan amplitudo 70 mm, durasi 150 detik dan jarak luncur kurang lebih 1,2 kilometer, arah ke hulu Kali Gendol. Tingkat aktivitas Merapi Waspada (Level 2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement