Jumat 04 Jan 2019 14:41 WIB

Puluhan Rumah Terbakar, Api Berasal dari Rumah Penjual Nasi

Api berhasil dipadamkan setelah 33 unit pemadam kebakaran dikerahkan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nashih Nashrullah
Kebakaran melanda pemukiman padat di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (3/1).
Foto: dok. Sudin Damkar Jakarta Barat
Kebakaran melanda pemukiman padat di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Api melahap puluhan rumah di Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (3/1) petang, mengakibatkan kerugian yang ditaksir hingga ratusan juta rupiah. 

Kebakaran tersebut, diduga karena konsleting listrik yang berasal dari sebuah rumah yang berprofesi sebagai penjual nasi di Jalan Tambora III Dalam itu. 

Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh, membenarkan asal api tersebut, namun masih akan dilakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi. 

“Diduga berasal dari rumah salah satu warga yang bekerja sebagai pedagang nasi di pasar,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/1) malam. 

Kebakaran tersebut berawal dari salah seorang saksi yang sedang berada di dalam rumah, terkejut mendengar teriakan ‘kebakaran, kebakaran’. Karena mendengar teriakan tersebut, saksi sontak langsung berlari ke luar rumah menuju lokasi sumber suara yakni di salah satu gang dan ternyata api sudah membesar. 

“Saat itu saksi melihat melihat api berada di tempat paling atas yakni di lantai tiga, api sudah membesar kemudian saksi ke luar gang dan membantu warga lainnya memadamkan api,” papar Iver. 

Sementara Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Supriyatin, mengatakan api memang diduga berasal dari rumah penjual nasi tersebut bernama Emah. 

Dari keterangan saksi, api memang berasal dari hubungan arus pendek listrik yang mengeluarkan percikan api kemudian membesar dan merembet di beberapa RW 04 Tambora.

Beruntung api dapat segera dipadamkan, dengan datangnya 33 unit mobil pemadam kebakaran dari Sudin Damkar Jakarta Barat. 

“Api akhirnya berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam berkat gotong royong warga setempat dibantu damkar,” ujar Supriyatin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement