Jumat 04 Jan 2019 04:00 WIB

KPU: Kami ke Tanjung Priok Bukan karena Andi Arief

Ketua KPU sejak awal yakin info tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos hoaks.

Ketua KPU Arief Budiman bersama Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar tiba di Gedung Mina Bahari untuk melapor ke Bareskrim Polri di Gambir, Jakarta, Kamis (3/1).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua KPU Arief Budiman bersama Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar tiba di Gedung Mina Bahari untuk melapor ke Bareskrim Polri di Gambir, Jakarta, Kamis (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, sejak awal KPU telah meyakini informasi penemuan tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok hanyalah hoaks. Namun KPU dinilia perlu untuk tetap memeriksa ke lapangan. 

"Sejak (Rabu, 2/1) siang KPU sudah meyakini itu hoaks, tidak ada sebenarnya yang perlu ditindaklanjuti," kata Arief dalam konferensi pers bersama Bawaslu RI di Jakarta, Kamis malam.

Arief mengatakan, KPU RI memutuskan untuk melakukan pengecekan ke Tanjung Priok setelah mencermati pada Rabu malam semakin banyaknya orang yang mempertanyakan info itu di media sosial dan setelah berkoordinasi dengan Bawaslu RI.

Ia menegaskan, keputusan KPU RI bergegas ke Tanjung Priok bukan dipicu oleh kicauan politikus Demokrat Andi Arief.  "Yang nge-twit kan bukan cuma dia tapi banyak. Karena isu terus berkumpul, KPU menilai perlu menyampaikan data dan fakta lebih konkret dengan ke lapangan," katanya.

Baca juga, Andi Arief Hapus Kicauan 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos.

KPU merasa ada kemaslahatan lebih besar bagi publik jika KPU menyampaikan data dan fakta di lapangan. Mengenai laporan ke Bareskrim Polri, kata Arief, pihaknya sebenarnya enggan bersikap reaktif. Namun KPU merasa informasi hoaks soal surat suara sudah keterlaluan.

Terlebih, menurut Arief, sempat beredar info hoaks yang menyebut KPU telah menyita satu kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Abhan menyampaikan secara prinsip Bawaslu dan KPU RI selaku penyelenggara Pemilu akan melawan persoalan hoaks yang muncul dalam masa kampanye Pemilu 2019. "Prinsipnya kami penyelenggara akan melawan persoalan hoaks dalam masa-masa kampamye ini," jelas Abhan.

Sebelumnya informasi penemuan tujuh kontainer surat suara disebut-sebut beredar di grup WhatsApp. Politikus Demokrat Andi Arief yang juga mendapat info itu kemudian mencicitkan informasi tersebut melalui akun Twitter-nya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg telah dicoblos di tanjung priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. karena ini kabar sudah beredar.," tulis Andi Rabu (2/1) malam.

Cicitan itu sempat diberitakan sejumlah media online sebelum menghilang dari akun Twitter Andi Arief. Tidak lama setelahnya jajaran komisioner KPU RI bergegas ke Tanjung Priok untuk memastikan informasi tersebut yang ternyata merupakan hoaks.

KPU juga telah melaporkan informasi hoaks itu ke Bareskrim Polri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement