Kamis 03 Jan 2019 16:58 WIB

Permukiman Warga Korban Longsor Cisolok Harus di Relokasi

Kawasan tersebut sudah tak memungkinkan lagi untuk ditempati kembali.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Personel TNI berusaha mencari korban yang belum ditemukan pasca tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (03/01/2019).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Personel TNI berusaha mencari korban yang belum ditemukan pasca tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (03/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menilai‎, perlu ada relokasi terhadap warga yang terkena dampak bencana longsor di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Barat PVMBG, Sumaryono, warga harus direlokasi karena kawasan tersebut sudah tidak mungkin untuk ditempati kembali.

"‎Kalau yang area terdampak jelas kemungkinan kecil untuk ditinggali. Material longsor tebal, karena belum padat juga (sehingga masih berbahaya)," ujar Sumaryoni kepada wartawan, saat dihubungi, Kamis (3/1).

Menurut Sumaryoni, rencana relokasi warga di daerah terdampak juga sudah dibahas oleh pihak-pihak terkait. Namun, belum diputuskan lokasi sebagai tempat relokasi. Selain itu, sebagian lahan di kawasan tersebut juga masuk dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

"Relokasi yag terdampak sudah merencanakan di relokasi cuman lokasinya belum ada. Infonya masih koordinasi dengan Taman Nasional Halimun Salak," katanya.

Sumaryoni mengatakan, longsor susulan juga masih berpotensi terjadi di lokasi tersebut. Pada Rabu (2/1) malam, juga terjadi longsoran dengan skala kecil.

"Tadi malam juga turun lagi setengah 12 malam. Mereka (warga) sempat panik. Ternyata pas dicek paginya batu (besar) di atas turun," katanya.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, saat ini ia sedang menyiapkan upaya relokasi untuk warga yang terkena dampak bencana longsor.

Namun, Pemprov Jabar masih menunggu lokasi baru yang diusulkan oleh warga.

"Mereka itu punya ada di mana punya lahan-lahan desa yang tersebar dalam radisu 2-3 Km (kilometer). Saya tugaskan kepala desa dalam minggu ini untuk menyampaikan pilihan lokasinya," katanya.

Setelah proses tanggap darurat selesai, kata Pria yang akrab disapa Emil itu, pihaknya akan mulai merelokasi warga ke tempat baru sesuai dengan yang diusulkan. Nantinya, setelah tanggap darurat ia akan membuat satu relokasi agar merelokasi satu kampung itu ke tempat baru. "Dan itu sudah jadi kesepakatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement