REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Yayasan Baitul Maal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus membantu para korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung. Setidaknya sejak kejadian pada Sabtu malam (22/12) sudah ada 20 tim tanggap darurat yang dikerahkan untuk membantu para korban.
Ketua III Bidang Koordinasi Unit dan Kerjasama Strategis Herry Hasanuddin mengatakan YBM PLN dan PLN UID Lampung telah mendirikan tiga posko yaitu posko dapur umum, posko logistik dan posko laktasi.
"YBM PLN juga sudah menyalurkan dana zakatnya dari para muzzaki PLN lewat program tanggap darurat baik di Banten atau Lampung, dalam program berbagi sembako karena paling pokok bagi para pengungsi. Para pengungsi belum tentu bisa masak sendiri lantaran rumahnya sudah rusak atau hancur, keluarganya ada yang meninggal,” ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (3/1).
Krakatau yang Melahirkan Tsunami
Menurut Herry, setiap hari ada 3.000 nasi bungkus yang dibagikan kepada para pengungsi korban tsunami di Lampung. Sementara untuk pengungsi di Banten ada 1.500 nasi bungkus yang setiap harinya dibagikan oleh para tim YBM PLN dan relawan.
YBM PLN menyediakan makanan siap saji dalam bentuk nasi bungkus untuk sarapan pagi, makanan siang dan makan malam. Rata-rata 1.500 khusus di Banten dan di Lampung setiap waktu 1.000 maka 3.000 secara keseluruhan dibagikan pengungsi dan relawan.
“Kalau di Banten ada tiga posko dapur umum, di Labuhan Banten, Kecamatan Sumur Pandenglang, Kecamatan Cimanggung Ujung Kulon,” ucap dia.
Di samping itu, YBM PLN juga memberikan pelayanan kesehatan keliling agar para korban yang terkena musibah dari segi kesehatan bisa dilayani. Pelayanan lainnya berupa kegiatan trauma healing yang sifatnya menyembuhkan rasa duka baik spiritual dan psikologis. “Jadi lokasi Banten sudah turun trauma healing karena sudah seminggu kegiatan tanggap bencana ini. Di Lampung juga bareng Dik Doank memberikan trauma healing khususnya anak agar mereka bisa ceria kembali dan terjebak kedukaan yang mendalam,” ungkapnya.
Selanjutnya, YBM PLN juga menyediakan air bersih dan MCK bagi para korban di Lampung. Mengingat dua kebutuhan tersebut sangat diperlukan karena minimnya fasilitas MCK sampai sekarang ini. Ke depan, YBM PLN juga akan memberikan bantuan beasiswa dan hunian sementara (huntara) bagi korban tsunami di Banten dan Lampung. Pada 2016 lalu, YBM telah memberikan 2.000 beasiswa untuk pendidikan S1.
“Kemudian kita memberikan untuk keluarga yang ditinggal orang tuanya akan diberikan beasiswa supaya anak-anaknya tetap bisa sekolah, menetapa masa depan lebih baik. Kami memberikan beasiswa mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi,” ucapnya.
YBM PLN di Lombok memberikan 150 huntara. Pada bulan Januari akan merilis huntara di Palu Donggala sekitar 150 unit.
"Kalau disini kita lihat berapa kebutuhan rumahnya, karena masing-masing berbeda karakteristiknya,” ucapnya.
Terakhir, YBM PLN bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan strategis lainnya khususnya yang memiliki jaringan luas untuk membantu saudara yang terkena musibah. “YBM juga ada masing-masing provinsi dan YBM lainnya dari tempat lain ikut gabung juga membantu teman buka posko pelayanan. Kita juga bekerja sama dengan lembaga yang memiliki jaringan luas seperti Baznas, BSMI (Bulan Sabit Merah) dan mitra strategis kami yang support untuk kegiatan ini,” ujar dia.