REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Anak Krakatau mengeluarkan letusan sebanyak 60 kali pada Rabu (2/1) hingga Kamis (3/1) dini hari. Asap berwarna putih hingga hitam pekat juga terlihat oleh petugas pos pantau.
Sebelumnya pada Selasa (1/1) malam, Gunung Anak Krakatau tercatat sudah memuntahkan material melalui erupsi sebanyak 16 kali. Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Windi Cahaya Untung mengatakan, masing-masing erupsi yang terlihat berdurasi 80-160 detik.
"Jumlah letusan 60 kali dengam amplitudo 16-30mm dan durasi 80-160 detik," kata Windi kepada wartawan, Kamis (3/1) pagi.
Ia menyampaikan, tubuh gunung dapat terlihat jelas dari pos. Erupsi gunung terpantau. Dari pantauan petugas, kisaran asap Gunung Anak Krakatau berada di angka 300-500 meter.
"Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih, kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 200-1500 meter di atas puncak kawah," ujarnya.
Petugas juga mencatat adanya hembusan awan panas sebanyak 32 kali dengan amplitudo 8-28mm yang berdurasi 39-145 detik. Selain itu, terdapat pula satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 13 mm berdurasi 100 detik serta gempa tremor dengam amplitudo 2-22 mm.
Meski demikian, hingga saat ini petugas tidak mendengar suara dentuman dari arah gunung. Dengan status gunung yang masih level 3 (siaga), masyarakat dilarang untuk berada dalam radius 5 kilometer dari lokasi gunung.
"Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 24-31 derajat Celcius dan kelembaban udara 63-96 persen," tuturnya.