Rabu 02 Jan 2019 23:23 WIB

KPU Cek Kabar 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos ke Priok

KPU dan Bawaslu mengecek langsung kabar tersebut ke Tanjung Priok.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPU, Arief Budiman, beserta komisioner KPU mendatangi Kantor Pelayanan Bea Cukai Tanjung Priok untuk mengecek temuan tujuh kontaioner berisi surat suara yang diduga sudah tercoblos, Rabu (2/1) malam. Selain KPU, Bawaslu juga ikut melakukan pencekan.
Foto: Dian Erika N
Ketua KPU, Arief Budiman, beserta komisioner KPU mendatangi Kantor Pelayanan Bea Cukai Tanjung Priok untuk mengecek temuan tujuh kontaioner berisi surat suara yang diduga sudah tercoblos, Rabu (2/1) malam. Selain KPU, Bawaslu juga ikut melakukan pencekan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pengecekan terkait kabar ditemukannya tujuh kontainer surat suara pemilu yang telah dicoblos, di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain KPU, Bawaslu juga ikut melakukan pengecekan secara langsung.

Ketua KPU Arief Budiman memimpin langsung pengecekan, didampingi empat komisioner KPU lainnya, yakni Hasyim Asy'ari, Viryan, Ilham Saputra dan Pramono Ubdaid Tanthowi ikut melakukan pengecekan ke Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai Tanjung Priok. Menurut Arief, pihaknya ingin memastikan kabar yang menjadi sinpang siur di media sosial tersebut.

"Kami kemari untuk memastikan. Sebab di sini data-data kedatangan kontainer dari luar negeri lengkap. Kami juga akan memastikan , sebab ada kabar ada kiriman masuk dari Tiongkok," ujar Arief, Rabu (2/1) malam.

Sementara itu, dua anggota Bawaslu, Mochamad Afifuddin dan Rahmat Bagja, juga hadir di kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai Tanjung Priok. Kedua rombongan ini langsung bertemu dengan pihak bea cukai sekitar pukul 22.07 WIB.

Isu tentang penemuan surat suara ini mengemuka setelah Wakil Sekjen Demokrat, Andi Arief, menyampaikan hal tersebut di akun Twitternya pada Rabu. Dalam cuitan yang diunggah Andi pukul  20.05 WIB.

'Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di tanjung Supaya tidak fitnah harap dicek  kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar'.

Namun, cuitan itu sudah dihapus oleh Andi sendiri beberapa saat kemudian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement