REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memberikan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Rabu. Dana kampanye yang diterima BPN hingga 31 Desember 2018 yakni Rp 54 miliar.

''Untuk perseorangan, nominalnya tidak terlalu banyak. Nominalnya sekitar 150-an juta yang diterima BPN,'' kata Bendahara Umum BPN Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono, di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu, seperti dikutip dari Antara.

BPN Prabowo-Sandi tidak hanya menerima dana sumbangan kampanye yang bersumber dari perseorangan. Menurut Thomas, masih ada dana sumbangan yang diterima melalui situs penggalangan dana www.galangperjuangan.org. Total nilainya mencapai Rp 3,5 miliar.

Namun, menurut dia, dana tersebut tidak dilaporkan ke KPU karena termasuk ke dalam sumbangan pihak lain atau disebut kelompok. "Itu tidak termasuk ke dalam rekening BPN Prabowo-Sandi, itu masih kelompok, tidak dilaporkan hari ini. Namun, setiap bulan kami sampaikan dalam konferensi pers," katanya.

Direktur Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, mengapresiasi dan sangat berterima kasih atas partisipasi masyarakat yang tidak lelah memberikan dukungan baik sumbangan dana maupun bentuk lainnya. Animo masyarakat untuk menyumbang dana kepada Prabowo-Sandi sungguh sangat besar.

Sudirman mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan berapa pun jumlah sumbangan yang diberikan oleh masyarakat. Yang terpenting adalah sumbangan masyarakat tersebut merupakan bentuk dukungan besar yang diberikan kepada pasangan Prabowo-Sandi.

''Jadi kita memaknainya lebih dari sekedar jumlah yang kita terima, tapi juga masyarakat patriotnya sangat kuat untuk menyongsong perubahan,'' kata Sudirman. ''Termasuk di daerah yang kita baru saja fokus, di Jawa Tengah itu luar biasa.''

Ikuti Whatsapp Channel Republika