Rabu 02 Jan 2019 18:00 WIB

Awal Tahun Ziarah ke Makam Pahlawan

Peziarah lebih ramai ketika Jumat, Sabtu, dan Ahad.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
 Warga peziarah berdoa di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Ahad (15/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Warga peziarah berdoa di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Ahad (15/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, Hari kedua di tahun 2019 ini masih dinikmati sebagian masyarakat untuk berlibur. Tak hanya mengisi liburan di berbagai tempat wisata. Ada pula yang datang ke Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Salah satunya keluarga Yeni Haryati (34), warga asli Tasikmalaya yang sudah beberapa tahun tinggal di Ciledug, Kota Tangerang. Ia mengajak suaminya, Dani (45) serta satu orang putra dan satu saudaranya.

Menurut Yeni, sebagai warga negara Indonesia patut mendoakan pahlawan yang sudah berjasa membela tanah air. Untuk itu, ia berziarah ke makam pahlawan sekaligus mengenalkan anaknya itu agar menghargai jasa para pahlawan.

"Lagi liburan, ziarah saja ke sini untuk mendoakan para pahlawan dan mengenalkan juga ke anak-anak biar tahu pahlawan dan mendoakan juga," kata Yeni ditemui Republika di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (2/1).

Ia dan keluarganya diarahkan petugas kebersihan taman untuk langsung ke makam pahlawan revolusi. Mereka lantas setengah duduk di depan makam ke lima pahlawan revolusi yang bersampingan. Diantaranya A Yani, RD Surapto, MT Harjono, S Parman, dan Sutojo Siswomi Hardjo. Sebenarnya ada dua lagi yakni DI Pandjaitan dan Pierre Tendean yang dimakamkan di barisan beragama Kristen.

Selesai mendoakan pahlawan-pahlawan itu, mereka langsung menuju ke makam Hasri Ainun Habibie. Seorang ibu negara yang meninggal dunia delapan tahun yang lalu. Di atas makamnya bernomor 121 itu, sudah ada beberapa bunga. Kemudian mereka mengeliling sekitar TMP Kalibata untuk melihat makam-makam pahlawan lainnya.

Lain lagi dengan Murni (45) yang datang ke TMP Kalibata bersama saudara seusianya. Datang jauh dari Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk berziarah ke makam sang ayah. Ayahnya, Munawi ialah seorang anggota TNI Angkat Darat yang ikut berjuang membela Tanah Air.

"Biasanya sih ke sini waktu Lebaran, bulan puasa, ini karena awal tahun baru jadi mau nengok saja," kata Murni.

Menurut dia, ayahnya juga sempat ikut perang membela Indonesia. Sang ayah meninggal tahun 1994, ketika itu sudah menjadi purnawirawan. Ayahnya meninggal saat usia 66 tahun namun bukan karena sakit.

"Jadi memang dia tentara mungkin karena termasuk pahlawan pas laporan ke kantor disuruh dimakaminnya di sini," tutur Murni

Seorang petugas kebersihan TMP Kalibata, Hamdan (60) menceritakan bahwa peziarah lebih ramai ketika Jumat, Sabtu, dan Ahad. Kebanyakan mereka adalah keluarga atau kerabat dari orang yang di makamkan di TMP.

Ketika liburan, tidak ada ada perbedaan signifikan pengunjung. Hanya ada beberapa pengunjung umum yang berziarah ke makam pahlawan nasional, pahlawan revolusi, ataupun pahlawan yang sudah diketahui saja.

"Kalau liburan ya seperti biasa saja. Jumat, Sabtu, Minggu itu ramai yang ziarah. Ramai lagi sampai penuh pas seminggu lagi mau puasa," kata Hamdan kepada Republika, Rabu (2/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement