REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilham Purnama (22 tahun), baru pertama kali ikut menghadiri acara Dzikir Nasional yang digelar Harian Republika, Senin (31/12) di Masjid At-Tin, Jakarta. Tahun-tahun sebelumnya, Ilham mengaku selalu merayakan malam tahun baru dengan menyaksikan pesta kembang api di Taman Impian Jaya Ancol.
Tetapi, kali ini dia ingin memperingati pergantian baru lebih bermanfaat. "Semoga saya istiqomah, bisa menutup tahun dengan yang bermanfaat. Kalau ditanya, ya harapannya saya bisa menikah," tutur Ilham sembari tersenyum.
Harian Republika kembali menggelar Dzikir Nasional sebagai peringatan tutup tahun 2018. Selain Dzikir Nasional, Harian Republika juga menyelenggarakan Festival Republik sejak Sabtu (29/12) di Masjid at-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Beberapa jam jelang pergantian tahun jama'ah Dzikir Nasional terus berdatangan.
Para jamaah tidak hanya datang dari Jakarta, tapi juga dari kota-kota penyangga dari Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang. Mayoritas mereka hadir dengan membawa sanak keluarganya. Bahkan juga mengajak anak-anak mereka yang masih duduk di Taman Kanak-kanak
"Ini yang kedua kalinya saya ikut Dzikir Nasional. Acara ini menurut saya sangat bagus, sekaligus mengajarkan anak-anak bagaimana memperingati tahun baru yang baik," ungkap Mustafa, warga asal Cibinong, saat ditemui di Komplek Masjid at-Tin, Jakarta, Senin (31/12).
Selain mengajak anak-anaknya, Mustofa juga membawa serta ibunya yang sudah lanjut usia. Menurutnya, meski orang tuanya sudah berusia lanjut tapi tidak menghalangi semangatnya untuk berdzikir di pergantian tahun baru. Dengan mengikuti Dzikir Nasional, dia berharap keluarganya menjadi lebih baik lagi di tahun 2019.
"Pastinya saya berharap ke depannya lebih baik lagi, lebih berkah dan diberi kesalamatan," harap Mustofa.
Dalam kegiatan Dzikir Nasional Republika di Masjid at-Tin pada malam ini rencananya akan diisi dengan doa dan zikir bersama yang dipimpin pengasuh Majelis az-Zikra. Ustaz Arifin Ilham. Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir, antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mendikbud Muhadjir Effendy, KH Cholil Nafis, serta tokoh lainnya.