REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, melakukan kunjungan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Banten. Koordinasi dilakukan dengan Gubernur Provinsi Banten, Kapolda Banten, Bupati Pandeglang, dan wakil Bupati Serang.
Rahmat menyampaikan, zona kewaspadaan di wilayah pesisir Selat Sunda yang semula dinyatakan 500 hingga 1000 meter, menjadi hanya 500 meter dari tepi pantai. Hal ini menyusul keterangan PVMBG bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau telah menurun dan hasil monitoring InaSEIS BMKG yaitu aktivitas kegempaan di sekitar Gunung Krakatau menurun.
Meski demikian, Rahmat mengatakan, masyarakat di pesisir Selat Sunda, yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Pesisir Barat, diharapkan selalu waspada. "Hal ini karena PVMBG belum menurunkan status terakhir Gunung Anak Krakatau dari Siaga menjadi Waspada. Di samping itu potensi longsor di wilayah Gunung Anak Krakatau masih tetap ada," kata dia dalam keterangan pers, Senin (31/12).
Rahmat mengatakan, BMKG meminta agar masyarakat selalu memperhatikan informasi kegempaan dan potensi tsunami melalui aplikasi info BMKG, atau pun aplikasi MAGMA untuk memantau aktifitas gunung api. Selain itu BMKG juga akan segera memberikan informasi resmi terbaru terkait kondisi kegempaan di wilayah Gunung Anak Krakatau.