Ahad 30 Dec 2018 21:40 WIB

Angin Puting Beliung Merusak Ratusan Rumah di Cirebon

Satu bocah tewas akibat peristiwa ini.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Puting beliung. Ilustrasi
Foto: .
Puting beliung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON – Bencana angin puting beliung menerjang Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Ahad (30/12) sekitar pukul 16.15 WIB. Tak hanya merusak ratusan rumah warga, bencana tersebut juga menewaskan seorang bocah dan melukai sejumlah warga lainnya.

"Hingga saat ini, tercatat ada 165 unit rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, kepada Republika.co.id, Ahad (30/12).

Baca Juga

Dari 165 unit rumah warga yang rusak itu, dua di antaranya mengalami ambruk. Salah satunya merupakan milik orang tua dari bocah bernama Herdi (3 tahun). Herdi merupakan korban tewas dalam bencana tersebut.

‘’Ya (Herdi tewas akibat tertimpa bangunan rumah orang tuanya yang ambruk),’’ terang Eman.

Selain menewaskan Herdi, lanjut Eman, bencana angin puting beliung itu juga membuat 18 orang warga terluka. Bahkan, adapula dua orang warga yang mengalami depresi.

Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Fauzan menjelaskan, personil gabungan dari BPBD Kabupaten Cirebon, PMI Kota Cirebon, Koramil, Polres Kabupaten Cirebon telah berada di lokasi bencana. Para personil itu melakukan evakuasi dan membantu warga yang menjadi korban.

Untuk memudahkan penanganan, warga yang menjadi korban diungsikan sementara ke Masjid Baiturrahman dan posko kesehatan di Puskesmas Panguragan. ‘’Kami sudah ungsikan warga. Petugas juga disiagakan untuk membantu warga,’’ tukas Fauzan.

Sebelumnya, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, telah mengimbau masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) untuk mewaspadai angin kencang. "Angin kencang diprediksi hingga tiga hari ke depan," ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika.co.id, Sabtu  (29/12).

Pria yang akrab disapa Faiz itu mengatakan, angin kencang tersebut juga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi di perairan Indramayu dan Cirebon hingga sekitar tiga meter. Untuk itu, dia meminta agar nelayan, terutama yang menggunaan perahu kecil, agar tidak memaksakan diri untuk melaut dalam kondisi seperti ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement