Ahad 30 Dec 2018 18:25 WIB

Terasa Sampai Padang, Ini Kata BMKG Soal Gempa Bengkulu

Gempa akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gempa bumi dengan guncangan cukup dirasakan masyarakat kembali terjadi pada Ahad (30/12) pukul 15.39 WIB sore ini. Gempa dengan magnitudo 5,8 Skala Richter (SR) itu berpusat di 39 kilometer (km) sebelah utara Tubei, Kabupaten Lebong, Bengkulu.

Namun, gempa ini juga dirasakan cukup kuat di Padang, Sumatra Barat. Bahkan, pengunjung Plaza Andalas terpantau berhamburan keluar bangunan begitu gempa terjadi. 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, gempa bumi sore tadi berkedalaman 164 km. Artinya, ujar Rahmat, gempa kali ini termasuk klasifikasi gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi (tumbukan) Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Benioff.

Secara geologi, zona ini adalah zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia. Zona ini, lanjut Rahmat, dimulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatra hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatra.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran sesar oblique cenderung turun (oblique normal). Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah IV MMI, Manna, Mukomuko, Lebong, dan Pesisir Selatan III MMI, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Padang II MMI. 

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," ujar Rahmat, Ahad (30/12). 

Hingga pukul 16.05 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).  BMKG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement