REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA—Pada 31 Desember atau menjelang malam tahun baru, sejumlah masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat biasanya akan memadati pusat kota. Oleh karena itu, demi memberikan kenyamanan bersama, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasik pun berencana untuk melakukan rekayasa jalur.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Aay Zaini Dahlan mengatakan, ruas jalan mulai dari Masjid Agung Kota Tasik hingga persimpangan Nagarawangi merupakan tempat pusat perayaan malam pergantian tahun. “Oleh karena itu, kami melakukan penutupan pada sebagian ruas Jalan HZ Mustofa,” kata Aay, Ahad (30/12).
Ruas Jalan mulai dari Masjid Agung hingga persimpangan Nagarawangi pada malam tahun batu akan disterilkan dari kendaraan. Rencananya, pada 31 Desember mulai pukul 19.00 WIB, hanya pejalan kaki yang dapat menggunakan ruas jalan itu.
Demi memberikan informasi kepada para pengguna jalan, maka Dishub akan memasang penerangan pengalihan pada beberapa titik. Menurutnya, penerangan itu akan ditempatkan di Jalan Sukawarni, Selakso, Cihideung dan Pataruman.
“Masyarakat dapat menggunakan Jalan Tentara Pelajar dan Gunung Sabeulah sebagai jalur alternatif,” ujarnya.
Terkait pengamanan, Kepolisian Resor Tasik Kota pun telah menyiapkan seribu personel gabungan. Kapolres Tasik Kota, Febry Ma’ruf mengatakan, personel gabungan itu berasal dari anggota TNI, Kepolisian dan dari dinas terkait.
“Seluruh personel itu akan disebar di beberapa titik pusat keramaian dan jalur lalu lintas,” ujar Febry.
Menurutnya, beberapa pusat keramaian yang menjadi perhatian adalah jalan HZ Mustofa, alun-alun dan Jalan Oto Iskandar Dinata. Demi kenyamanan bersama, ia pun menghimbau agar masyarakat dapat melakukan kegiatan pergantian tahun dengan tertib. Di satu sisi, sebagai tindakan yang proaktif, selama sepekan terakhir ini, kepolisian pun terus melakukan razia minuman keras (Miras) dan akan terus ditingkatkan hingga malam pergantian tahun nanti.