Ahad 30 Dec 2018 07:45 WIB

TKN: Upaya BPN di Jawa Tengah Buang-Buang Energi

TKN berpendapat, BPN tidak akan bisa merebut suara Joko Widodo di Jateng.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat melakukan konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat melakukan konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan kubu pasangan calon nomor urut 01 mengaku tak mengkhawatirkan aktivitas Badan Pemenangan Nasional (BPN) oposisi di Jawa Tengah (Jateng). TKN berpendapat, BPN tidak akan bisa merebut suara Joko Widodo di Jateng.

"Bagi kami enggak masalah biar saja karena mereka hanya akan membuang-buang energi," kata wakil Ketua TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Abdul Kadir karding di Jakarta, Ahad (30/12).

Karding mengatakan, sangat sulit bagi oposisi untuk menggeser dukungan terhadap Jokowi di Jateng terlebih oleh masyarakat Solo. Dia melanjutkan, itu tak lepas dari sosok Jokowi yang sangat dicintai oleh masyarakat Jateng.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, Jokowi merupakan pemipin yang lahir, tumbuh dan besar di Jateng. Apalagi, Karding melanjutkan, Jokowi memiliki warisan yang dia tinggalkan saat memperbaiki Solo saat menjabat sebagai wali kota.

"Jadi masyarakat Jateng terutama Solo itu mencintai dan menyayangi Jokowi selain karena simbol dan kebanggaan ya karena prestasi dia," katanya.

Sebelumnya, BPN mengaku akan segera meresmikan markas pemenangan di Jateng pada 10 Januari mendatang. BPN mengatakan, pos pemenangan itu terletak tidak jauh atau sekitar 200 meter dari kediaman presiden RI ketujuh.

Pendirian markas di Jateng merupakan upaya calon presiden oposisi untuk merebut suara Jokowi di daerah tersebut. BPN memandang Jateng sebagai basis kekuatan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku tak khawatir dengang dipindahkannya markas BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Jateng. Dia menilai wajar pemindahan pos pemenangan itu sebagai bagian dari strategi pemilu.

"Ya enggak ada masalah, itu namanya strategi setiap tim kampanye," kata Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, dipindahkannya markas BPN pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua tidak akan bisa menggoyang suara pendukung Joko Widodo dan PDIP di Jateng. Dia mengatakan, kepindahan itu justru akan memberikan dampak sebaliknya.

"Apa yang dilakukan justru semakin memperkuat solidaritas tidak hanya PDIP tetapi juga seluruh Koalisi Indoensia Kerja, apalgai ini merupakan basis pak Jokowi dan PDIP," kata Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement