Ahad 30 Dec 2018 06:31 WIB

Tujuh Nelayan Korban Tsunami Selat Sunda Belum Ditemukan

Saat tsunami terjadi tujuh nelayan ini sedang memancing di Pulau Rakata Kecil

Sebuah kapal nelayan yang tersapu tsunami dan menimpa rumah warga di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (23/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Sebuah kapal nelayan yang tersapu tsunami dan menimpa rumah warga di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (23/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Lampung terus mencari tujuh orang nelayan yang sedang memancing namun hilang saat terjadinya tsunami di perairan Pantai Selatan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Ketika terjadi tsunami tujuh nelayan itu sedang memancing di Pulau Rakata Kecil, dan hingga kini belum ditemukan.

"Operasi pencarian dan pertolongan pascatsunami Selat Sunda sudah memasuki hari kedelapan. Sampai saat ini nasib ketujuh nelayan belum diketahui karena belum ditemukan," kata Humas Basarnas Lampung Deni Kurniawan saat dihubungi melalui teleponnya, Sabtu (29/12) malam.

Deni menjelaskan pencarian pada Sabtu malam ini terbagi manjadi tiga wilayah. Tim pertama melakukan penyisiran menggunakan perahu karet di sekitar perairan Minangruah hingga Pantai Blebu.

"Untuk tim kedua, kita melakukan pencarian ke perairan Pulau Sebesi dan perairan Pulau Sertung menggunakan 'Sea Rider' milik Marinir. Tim ketiga masih menyisir di sekita Batu Balak hingga Way Muli," kata dia.

Ia menambahkan kondisi perairan sejak Sabtu sore tidak mendukung. Gelombang perairan pantai selatan di Lampung Selatan mencapai ketinggian hingga 1,5 meter.

Proses pencarian tersebut juga dibantu oleh anggota Marinir setempat. "Gelombang laut cukup tinggi sejak sore sampai malam ini. Tapi karena kita pakai Sea Rider milik Marinir, kita bisa menembus gelombangnya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement