Ahad 30 Dec 2018 00:37 WIB

PSI Senang Isu Perda Syariah dan Poligami Picu Debat Publik

Grace Natalie menyatakan, 2018 menjadi tahun menggemberikan bagi PSI.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie memberikan keterangan pers terkait sikap partai pada Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Sabtu (11/8).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie memberikan keterangan pers terkait sikap partai pada Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Sabtu (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan, 2018 menjadi tahun menggembirakan bagi PSI. Sebagai partai anak muda, kata dia, para aktivis dan calon anggota legislatif (caleg) PSI telah memperkaya wacana publik, menghiasi pemberitaan media cetak, daring, dan televisi.

"Dengan tulus kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang secara objektif dan profesional memberitakan PSI," ujar Grace, dalam keterangan persnya, Sabtu (29/12).

Mantan presenter televisi swasta itu mengatakan, dua pidatonya sebagai Ketua Umum PSI di #Festival11 mengenai sikap menolak Perda Injil dan Syariah, serta larangan poligami bagi kader PSI, telah memantik diskusi yang hangat. Pidato itu, menurutnya, tidak hanya menjadi berita, tetapi juga menjadi artikel akademik popular di berbagai media.

"Saya senang karena dunia politik kita selama ini kering akan wacana publik dan kami telah menginisiasi perdebatan publik yang hangat," kata Grace.

Grace menyampaikan banyak yang mengkhawatirkan dua pidatonya akan menggerus popularitas PSI. Namun, dia menegaskan politik PSI adalah politik nilai dan politik ideologis.

Dia menekankan, politik tidak mesti selalu dikaitkan dengan keuntungan elektoral, tapi sejauh mana partai konsisten dan tekun memperjuangkan nilai yang menjadi alasan kenapa partai didirikan.

"Akhirnya 2018 kami tutup dengan optimisme. Berkat kerja politik door to door canvassing,  mendatangi rumah-rumah warga seperti yang disarankan oleh capres kami, Joko Widodo, elektabilitas PSI terus membaik. Semua lembaga survei per Desember memperlihatkan itu," jelasnya.

Grace optimistis saat ini pemilih PSI sudah berada dalam kisaran ambang batas parlemen empat persen. Dia meyakini dengan kerja keras dan ikhlas, PSI tidak hanya akan melenggang ke DPR, tapi juga menjadi partai menengah yang akan menentukan pendulum politik di Tanah Air.

"Kepada para pemilih yang masih ragu bahwa suara kalian akan sia-sia, mubazir, dan terbuang karena embusan isu PSI tidak akan lolos ambang batas parlemen, saya tegaskan suara kalian akan sangat bermanfaat untuk memastikan kehadiran sebuah partai di DPR yang akan memperjuangkan Indonesia tanpa diskriminasi dan Indonesia tanpa korupsi," tutur Grace.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement