Sabtu 29 Dec 2018 15:47 WIB

Masyarakat Pesisir Pandeglang Masih Trauma

Banyaknya informasi di tengah masyarakat membuat mereka tambah was-was dan trauma

Kondisi Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, satu minggu pascatsunami, Sabtu (29/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kondisi Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, satu minggu pascatsunami, Sabtu (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG  - Masyarakat di sekitar pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang masih merasa trauma akan adanya tsunami susulan akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK). Banyaknya informasi di tengah masyarakat akan adanya tsunami susulan membuat mereka tambah was-was dan trauma

Salah seorang relawan KSR UNMA Banten, Tiah mengaku bingung dengan pernyataan-pernyataan pihak terkait yang selalu berubah-ubah setiap hari.

"Informasi menjadi simpang siur, dan ini membuat masyarakat selalu was-was" ujarnya, Sabtu (29/12).

Pada hari Selasa (25/12), ada pernyataan akan ada tsunami susulan. Tetapi pada Kamis (27/12) pernyataan itu dibantah, dan disebutkan kalau berita itu hoaks.

Tiah, yang juga tinggal di pesisir pantai Desa Citeureup itu, meminta agar pihak terkait memberikan ifnormasi yang lebih akurat terkait tsunami, jangan sampai masyarakat bingung.

"Kami di sini ingin tenang karenanya memberikan informasi yang akurat, jangan simpang siur seperti ini yang membingungkan para pengungsi. Kami selalu resah dan khawatir. Mau sampai kapan begini terus," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement