REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Ribuan massa umat Islam Sukabumi menggelar aksi Save Uighur dan peduli bencana Banten di Balai Kota Sukabumi Jumat (28/12) siang.
Massa mengecam aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap Muslim Uighur dan menggalang dana kemanusiaan untuk korban bencana tsunami di Banten.
Massa yang datang dari berbagai organisasi massa Islam ini bergerak setelah shalat Jumat. Mereka menyusuri jalanan utama di Kota Sukabumi.
''Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap muslim Uighur,'' ujar perwakilan aliansi umat Islam Sukabumi Budi Lesmana dalam orasinya di depan Balai Kota Sukabumi. Tindakan kekerasan dan diskriminatif yang dilakukan pemerintah Tiongkok bertentangan dengan perikemanusiaan dan hak azasi manusia (HAM) yang dijamin PBB.
Massa juga mendesak PBB untuk menyelidiki kasus kekerasan di Uighur. Selain itu meminta pemerintah Indonesia melakukan langkah diplomatik sesuai dengan politik bebas dan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Bahkan lanjut Budi, massa meminta pemerintah Indonesia untuk membekukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Hal ini dilakukan jika kekerasan masih terjadi terhadap muslim Uighur.
Terakhir kata Budi, massa umat Islam Sukabumi juga mengimbau Pemkot Sukabumi dan DPRD Sukabumi agar menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat. Harapannya tuntutan ini dapat menjadi perhatian pemerintah.
Ketua DPRD Kota Sukabumi Yunus Suhandi mengatakan, aspirasi dari warga Sukabumi akan diteruskan kepada pemerintah pusat. Sehingga pemerintah pusat dapat mendengar aspirasi warga di daerah.