Jumat 28 Dec 2018 22:04 WIB

BNPB: Pandeglang Alami Dampak Terparah Tsunami Selat Sunda

Garis pantai terpanjang berada di Pandeglang dibandingkan wilayah terdampak lain.

Red: Nur Aini
Kondisi Kampung Teluk Batako, Labuan,Banten yang terdampak tsunami Selat Sunda, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Kondisi Kampung Teluk Batako, Labuan,Banten yang terdampak tsunami Selat Sunda, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang paling terdampak tsunami Selat Sunda.

"Pandeglang paling terdampak karena memiliki garis pantai terpanjang dibandingkan empat daerah lainnya," kata Sutopo dalam jumpa pers, di Graha BNPB, Jumat (28/12).

Selain memiliki garis pantai terpanjang, Pandeglang juga paling banyak memiliki hotel, villa, penginapan dan rumah penduduk di pinggir pantai. Selain Pandeglang, empat kabupaten lain yang terdampak tsunami Selat Sunda adalah Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

"Korban meninggal dan kerusakan paling banyak di Pandeglang yang ada 11 kecamatan terdampak," ujarnya.

Sutopo mengatakan, keseluruhan korban meninggal dunia hingga Jumat(28/12) mencapai 426 orang, sementara 23 orang masih hilang, 7.202 orang luka-luka dan 40.386 orang mengungsi. Jumlah korban meninggal di Pandeglang mencapai 288 orang, kemudian Lampung Selatan 116 orang, Serang 20 orang dan Tanggamus serta Pesawaran masing-masing satu orang.

Tsunami di Selat Sunda juga menyebabkan sejumlah kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana, yaitu 1.296 rumah, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal, 69 kendaraan roda empat, 38 kendaraan roda dua, satu dermaga dan satu shelter. Tsunami Selat Sunda terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement