REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Masyarakat yang hendak mengisi liburan akhir tahun di kawasan pantai diharapkan untuk mempertimbangkan kembali rencananya. Hal ini menyusul kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di perairan laut selatan Jawa, mulai dari selatan Jawa, Kebumen, Purworejo hingga Yogyakarta.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan GeofisikA (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo menyebutkan, gelombang tinggi tidak hanya terjadi di wilayah lepas pantai. Namun kawasan perairan di sekitar pantai, juga berpotensi terjadi gelombang yang bisa membahayakan. "Untuk itu, masyarakat yang hendak mengisi waktu liburannya di pantai selatan, agar lebih berhati-hati. Jangan bermain air di pantai," jelasnya.
Dia menyebutkan, potensi terjadinya gelombang tinggi diperkirakan terjadi pada 28 Desember 2018 hingga 31 Desember 2018.
Demikian juga dengan para pengguna angkutan laut, Teguh meminta agar mereka lebih meningkatkan kewaspadaan. Dia menyebutkan, ketinggian gelombang laut baik di kawasan perairan pantai maupun laut dalam, bisa membahayakan aktivitas pelayaran.
Baca juga, Gelombang Tinggi, Nelayan Makassar Diimbau tak Melaut.
Dalam surat peringatan yang disampaikan BMKG Cilacap, kondisi tekanan rendah di kawasan perairan utara wilayah Indonesia menyebabkan angin bertiup kencang yang menyebabkan gelombang laut menjadi lebih tinggi dari biasanya.
"Kecamatan angin di wilayah Indonesia, bergerak dari arah barat daya-barat laut ke timur dengan kecepatan 5-25 knot," jelasnya.
Menurutnya, gelombang tinggi terjadi hampir di seluruh wilayah perairan Indonesia. Di wilayah pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta, ketinggian gelombang laut bisa mencapai 2,5 meter hingga 4 meter. Sedangkan di wilayah perairan dalam, bisa mencapai 4 hingga 6 meter.