Jumat 28 Dec 2018 14:32 WIB

UMS Sabet Juara 2 Kejuaraan Pencak Silat Dunia 2018

Kompetisi diikuti oleh 32 negara dari benua Asia, Amerika, Eropa dan Australia.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Mahasiswi semester III Pendidikan Olahraga (POR), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dela Kusumawati menyabet medali perak pada kejuaraan 18th World Pencak Silat Championship 2018 di Singapura mewakili Indonesia pada nomor tanding putri kelas C 55-60 kg.
Foto: Foto: Humas UMS
Mahasiswi semester III Pendidikan Olahraga (POR), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dela Kusumawati menyabet medali perak pada kejuaraan 18th World Pencak Silat Championship 2018 di Singapura mewakili Indonesia pada nomor tanding putri kelas C 55-60 kg.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahasiswi semester III Pendidikan Olah raga (POR), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dela Kusumawati menyabet medali perak pada kejuaraan 18th World Pencak Silat Championship 2018 di Singapura. UMS mewakili Indonesia pada nomor tanding putri kelas C 55-60 kilogram (kg).

Kejuaraan dunia tersebut berlangsung pada 13-16 Desember 2018 di Hall 1 OCBC Arena Singapura. Pada babak penyisihan, Dela berhasil mengalahkan pesilat asal India. Kemudian berlanjut di perempat final Dela berhasil menaklukkan pesilat asal Filipina. Pada babak semifinal, Dela menumbangkan pesilat asal tuan rumah Singapura yakni Siti Khadijah Binte Shahrem. Namun, pada babak final, Dela terhenti oleh Hoang Thi Loan pesilat asal Vietnam. Juara tiga diraih pesilat Singapura dan Laos.

Kompetisi tersebut diikuti oleh 32 negara dari benua Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Indonesia membawa 30 atlet dan lima pelatih. Dela menyatakan, untuk meraih prestasi tersebut tidak mudah.

"Harus dengan program latihan rutin yang dilakukan setiap hari dan ditambah dengan program Minat Bakat Olah raga (MBO) Pencak Silat yang ada di POR FKIP UMS," kata Dela seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (28/12). 

Usai meraih medali perak dalam kejuaraan pencak silat dunia di Singapura, Dela tidak bisa langsung pulang ke kampusnya melainkan harus menjalani Pemusatan latihan (Pelatnas) kembali di Jakarta. Akhir Desember nanti Dela baru kembali ke kampus UMS. Sebab dia masuk dalam SK Kemenpora sebagai bagian Timnas Pencak Silat Indonesia.

Sebelumnya, pada Oktober 2018 Dela juga meraih medali perak pada kejuaraan Invitation 4th Championship 2018 yang diselenggarakan di India. "Tentu jadi pengalaman yang berharga bagi saya. Untuk pertama kalinya saya mengikuti kejuaraan dunia. Walaupun pelatih tidak mentargetkan, tapi alhamdulillah berhasil diperingkat ke-2 di Singapura," ucap Dela.

Dela menceritakan, sebelum mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional ini, dia dipanggil untuk mengikuti seleksi. Kemudian setelah lolos seleksi dia langsung mengikuti training center di Jakarta Timur. Pada 27 Oktober 2018 Dela mendapat panggilan dari PB IPSI untuk seleksi mengikuti kejuaraan dunia di Singapura.

"Lalu Alhamdulillah lolos dilanjutkan training center di Padepokan Pencak Silat Indonesia, Jakarta Timur sampai dengan tanggal 11 Desember," katanya.

Dari seluruh calon perwakilan Indonesia yang mengikuti seleksi ini, dipilih 30 atlet dengan lima pelatih yang mewakili Indonesia. Dela mengikuti tanding nomor kelas C putri dengan berat badan 55-60 kilogram. Selama menjalani training center, porsi latihan telah ditentukan oleh pelatih. Dalam sehari, dia melakukan latihan dua sampai kali.

"Persiapannya yaitu disini program sudah ditentukan oleh pelatih. Jadi kami satu minggu latihan sampai enam hari. Sehari itu bisa dua kali latihan, ditambah latihan sendiri bisa sampai total tiga kali sehari," ungkapnya.

Kaprodi POR FKIP UMS, Nur Subekti sangat mengapresiasi hasil prestasi yang diperoleh Dela tersebut. "Ini merupakan raihan prestasi yang sangat luar biasa, mengingat belum ada rekor sebelumnya mahasiswa UMS yang berhasil menjadi perwakilan Indonesia di ajang-ajang sebelumnya khususnya di ajang internasional. Bisa dikatakan Dela pemecah rekor," katanya. 

Nur Subekti menambahkan, dengan prestasi yang diraih oleh Dela, diharapkan menjadi pemicu mahasiswa lainnya. "Jika seseorang memiliki kemauan yang tinggi dan didukung skill yang baik, tidak ada kata tidak mungkin prestasi internasional dapat diraih," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement