Jumat 28 Dec 2018 08:50 WIB

Anak Krakatau Mengeluarkan Awan Panas

Masyarakat dilarang untuk berada dalam radius lima kilometer.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Teguh Firmansyah
Foto radar satelit Gunung Anak Krakatau saat terjadi erupsi pada 22 Desember 2018 kemarin.
Foto: Time
Foto radar satelit Gunung Anak Krakatau saat terjadi erupsi pada 22 Desember 2018 kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Anak Gunung Krakatau mengeluarkan awan panas pada Jumat (28/12) pagi. Awan panas yang terlihat petugas pos pantau dilaporkan mengarah ke selatan.

Kepala Pos Pantau Anak Gunung Krakatau, Windi Cahaya Untung mengatakan, tubuh gunung dapat terlihat jelas dari pos. Dari pantauan petugas, Anak Gunung Krakatau juga mengeluarkan asap berwarna hitam pekat.

"Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 200-600 meter di atas puncak kawah," katanya kepada wartawan, Jumat (28/12) pagi.

Ia mengatakan, hingga saat ini suara dentuman dari arah gunung juga masih jelas terdengar hingga ke Pandeglang dan Serang.

Baca juga,  BMKG Pastikan Longsor Gunung Anak Krakatau Sebabkan Tsunami.

Dalam catatan petugas, aktivitas gempa vulkanis juga masih terekam dengan amplitudo 8-35 mm yang berada pada angka  dominan 20 mm.

Dengan status gunung yang masih level 3 (siaga), masyarakat dilarang untuk berada dalam radius lima kilometer dari lokasi gunung.

"Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 24-26 derajat Celcius dan kelembaban udara 91-98 persen," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement