Jumat 28 Dec 2018 03:30 WIB

Gambar Satelit Tunjukkan Runtuhnya Gunung Anak Krakatau

Gambar radar satelit menunjukkan sisi barat daya gunung telah menghilang.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Hafil
Foto radar satelit Gunung Anak Krakatau saat terjadi erupsi pada 22 Desember 2018 kemarin.
Foto: Time
Foto radar satelit Gunung Anak Krakatau saat terjadi erupsi pada 22 Desember 2018 kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data radar dari satelit, dikonversi menjadi gambar, menunjukkan Gunung Anak Krakatau di Indonesia secara dramatis. Gambar satelit menunjukkan gunung berapi itu lebih kecil setelah letusan yang memicu tsunami pekan lalu.

Foto satelit tidak tersedia karena tertutup awan. Akan tetapi, gambar radar dari satelit Japan Aerospace Exploration Agency yang diambil sebelum dan sesudah letusan menunjukkan sisi barat daya gunung berapi telah menghilang.

Kepala Penelitian dan Inovasi di Universitas Sheffield, Dave Petle menganalisis gambar serupa dari satelit Badan Antariksa Eropa. Ia mengatakan, mereka mendukung teori bahwa tanah longsor terjadi di sebagian besar di bawah laut. Hal itu menyebabkan tsunami yang menewaskan sedikitnya 430 orang pada Sabtu (22/12) malam.

“Tantangannya sekarang adalah menafsirkan apa yang mungkin terjadi di gunung berapi, dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya,” tulis Dave dalam sebuah blog dilansir Time pada Jumat (28/12).

Pihak berwenang Indonesia memperingatkan warganya untuk menjauh satu kilometer dari garis pantai Selat Sunda karena risiko tsunami. Gambar pasca erupsi JASA menunjukkan gelombang konsentris yang memancar dari pulau itu. Menurut para ahli disebabkan oleh erupsi yang berkelanjutan.

Gunung Anak Krakatau adalah keturunan dari gunung berapi Krakatau yang terkenal. Gunung itu mempengaruhi iklim global dengan letusan besar-besaran pada tahun 1883. Menurut badan vulkanologi Indonesia, Anak Krakatau pertama kali naik di atas permukaan laut pada tahun 1929 dan telah meningkatkan massa daratannya sejak itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement