Kamis 27 Dec 2018 22:21 WIB

Basarnas Catat 420 Korban Tsunami Meninggal

Kemungkinan korban meninggal maupun luka-luka terus bertambah

Petugas Basarnas Lampung melakukan pencarian korban pascatsunami, di pantai pesisir Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petugas Basarnas Lampung melakukan pencarian korban pascatsunami, di pantai pesisir Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG  - Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 420 orang korban tsunami meninggal dunia di wilayah Provinsi Banten dan Lampung Selatan.

"Kita terus optimalkan evakuasi dan pencarian jenazah yang belum ditemukan," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten, Zaenal di Posko Penanggulan Tsunami di Labuan, Pandeglang, Kamis (27/12).

Kemungkinan korban meninggal maupun luka-luka terus bertambah karena saat ini petugas dan relawan melakukan evakuasi dan pencarian jenazah. Mereka petugas dan relawan memfokuskan wilayah Kecamatan Panimbang dan Sumur, karena banyak korban yang belum ditemukan.

Selain itu juga dilakukan evakuasi di wilayah Pulau Badul dan Oar. Berdasarkan laporan di pulau tersebut terdapat warga korban tsunami dan hilang.

"Kami berharap  cuaca di perairan itu normal, sehingga bisa ditemukan jenazah maupun korban yang masih hidup," lanjutnya.

Menurut dia, jumlah korban meninggal dunia sampai pukul 13.00 WIB tercatat 420 orang, luka-luka 1.042 orang dan hilang 5 orang. Dari 420 orang itu, kata dia korban meninggal yang ditemukan di Banten sebanyak 306 orang dan Lampung Selatan 114 orang. Sedangkan, jumlah korban luka-luka untuk Banten 757 orang dan Lampung Selatan 284 orang.

Korban menghilang di wilayah Banten 44 orang dan Lampung Selatan 11 orang. Kebanyakan korban bencana tsunami itu dari pesisir Pantai Pandeglang. Bahkan, Pantai Panimbang mencapai 74 orang, Carita 71 orang, Tanjung Lesung 53 orang dan Sumur 43 orang.

"Sebagian besar korban tsunami sudah teridentifikasi oleh kepolisian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement