REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, negara harus memperhatikan kehidupan dari para eks pejuang Timor-Timur (Timtim) yang sekarang bernama Timor Leste yang sudah berjuang agar Timtim bergabung dengan NKRI. Hal ini disampaikan Prabowo di hadapan ribuan pejuang eks Timtim serta warga masyarakat di Kota Atambua yang hadir dalam kesempatan tersebut.
"Orang-orang yang sudah berjuang demi merah putih jangan sampai kita lupakan," kata Prabowo, Kamis (27/12).
Prabowo mengatakan, mereka sudah berjuang sampai titik darah penghabisan, oleh karena itu nasib mereka harus diperhatikan. Menurut Prabowo, masih banyak eks pejuang Timtim yang sampai saat ini belum tahu nasib mereka.
"Sejarah para eks pejuang Timtim harus ditulis dengan baik. Anak-anak muda di sini harus menjadi ahli sejarah, kemudian menulis kisah-kisah para pejuang yang dengan gigih dan berani mempertahankan Timtim agar bergabung dengan Indonesia," ujarnya.
Prabowo menceritakan bahwa betapa pada saat itu para eks pejuang Timtim harus berjuang dengan meninggalkan kampung halamannya. Sekitar 1970 hingga 1980-an Timtim dijajah Belanda dan Portugis. Prabowo sendiri sempat menjadi prajurit yang mendapatkan kesempatan untuk mengusir para penjajah pada saat itu.
Ia mengatakan, pekerjaan terberat saat itu adalah ketika dirinya harus bertemu dengan keluarga dari prajurit yang gugur di medan pertempuran. "Saya harus bertemu dengan orang tuanya, saya harus bertemu dengan istri dan anak-anaknya dan mengatakan bahwa anak atau suami mereka sudah gugur. Itu adalah pekerjaan berat saya," tutur dia.
Oleh karena itu, bagi Prabowo, satu-satunya penghargaan yang layak diberikan kepada para pejuang itu adalah dengan cara negara memperhatikan kehidupan para pejuang itu yang kini hanya bekerja sebagai petani.