Kamis 27 Dec 2018 15:37 WIB

Warga Pagedongan Merasa Lebih Aman Mengungsi di Masjid

Lokasi masjid dekat dengan rumah warga hingga memudahkan jika butuh pulang.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Indira Rezkisari
Personil Brimob Polda Banten melakukan pemulijan trauma kepada anak-anak pengungsi di Desa Pagedongan, Pandeglang, Banten. Kamis (27/12).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Personil Brimob Polda Banten melakukan pemulijan trauma kepada anak-anak pengungsi di Desa Pagedongan, Pandeglang, Banten. Kamis (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Warga Desa Pagedongan, Pandeglang, Banten memilih untuk mengungsi di Masjid Jami Al-Khusaeni. Warga merasa mengungsi di masjid lebih aman.

Salah satu warga setempat, Erika mengatakan, dirinya memutuskan untuk mengungsi di masjid karena yakin tidak akan terkena ombak jika terjadi tsunami susulan. Selain itu, lokasi masjid yang berdekatan dengan rumahnya juga memudahkan ia untuk sewaktu-waktu pulang dan merapikan rumahnya yang berantakan setelah diterjang gelombang.

"Sekalian jaga rumah sendiri juga biar aman. Kalau mengungsinya kejauhan saya khawatir," ujarnya, Kamis (27/12).

Erika turut serta membawa sanak keluarganya ke masjid. Karena keterbatasan ruang masjid membuat ia dan keluarganya harus tidur beralaskan tikar.

Pengurus DKM Masjid Al-Khusaeni, Amran menyampaikan, tempat tersebut kini menampung sekitar 500 orang yang berasal dari lima RT di sekitar masjid.

"Alhamdulillah masjid ini nggak kena ombak sama sekali. Padahal di luar pagarnya itu ombak sempat lewat," ungkapnya.

Amran yang kembali berkumpul dengan keluarganya setelah seharian terpisah pascatsunami, mengklaim masjid itu merupakan tempat yang sangat aman di wilayahnya. "Bangunannya kuat dan cukup menampung banyak orang," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement