REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Enam orang warga RT 02 RW 02, Kampung Ciloa dan dua orang warga Kampung Paseban, Desa Ciloa, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat menderita penyakit 'lumpuh' yang belum terdeteksi penyakitnya oleh dokter sejak lama. Mereka ada yang tidak bisa berdiri dan tidak bisa berbicara sama sekali.
Empat orang di antaranya yang sakit di Kampung Ciloa adalah Lutfi (25) yang sakit sejak umur 13 tahun, Muhamad Iqbal (16) uang sakit sejak enam tahun lalu, Adi Mustofa (12) dan Neng Sani (10).
Salah seorang kerabat keluarga, Asep Jarkasih mengungkapkan kondisi anak-anak tersebut di antaranya tidak bisa berdiri bahkan ada yang tidak bisa berbicara sama sekali. "Semacam lumpuh," ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (27/12).
Dirinya yang juga menjabat sebagai Camat Saguling ini mengungkapkan sejak 2009 pihak keluarga sudah berupaya membawa anak-anaknya berobat ke rumah sakit. Namun, pihak dokter belum bisa menentukan penyakit apa yang menyerang anak tersebut.
Enam orang warga RT 02 RW 02, Kampung Ciloa dan dua orang warga Kampung Paseban, Desa Ciloa, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat menderita penyakit 'lumpuh' yang belum terdeteksi penyakitnya oleh dokter sejak lama. Bupati Bandung Barat, Aa Umbara meninjau warganya yang menderita penyakit tersebut.
"Ini sudah lama dari 2009, sakitnya awalnya lemas tidak bisa bergerak," ungkapnya.
Keluarga menurutnya kemudian membawa anak-anaknya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang dan dirawat selama satu bulan. Selanjutnya, dua bulan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Saat ini, Asep menuturkan, setelah laporan Kepala Desa Ciloa ke Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna tentang kondisi anak-anak tersebut. Dua orang di antaranya Adi Mustofa dan Neng Sani dibawa ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan untuk diobati.
"Yang dibawa ke rumah sakit yang masih ada respek syarafnya," katanya. Selain empat orang tersebut, ia mengungkapkan masih ada dua orang serupa di Kampung Paseban yang menderita penyakit yang sama.
Menurutnya, Bupati Bandung Barat telah mendatangi kediaman anak-anak tersebut di Kampung Ciloa dan meminta agar melakukan antisipasi agar penyakit tersebut tidak menyebar dan kembali ada yang terjangkiti. "Agar tidak meluas, bupati menugaskan dinas untuk melakukan pendataan di tiap desa agar jangan sampai ada kecolongan," katanya.