Kamis 27 Dec 2018 08:49 WIB

Rusak Parah, Jembatan Gantung di Baleendah Ditutup Warga

Jalan gantung tersebut menjadi alternatif penyeberangan warga dari dan ke Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Jembatan gantung yang berada di atas Sungai Citarum, tepatnya antara RW 01 Kampung Tambakan, Desa Rancamanyar dengan RW 02 Kampung Cilebak, Desa Rancamanyar, Baleendah, Kabupaten Bandung mengalami rusak parah dan tidak bisa dilewati. Sehingga warga setempat berinisiatif menutup jalur yang biasa dijadikan alternatif penyebrangan dengan kayu.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Jembatan gantung yang berada di atas Sungai Citarum, tepatnya antara RW 01 Kampung Tambakan, Desa Rancamanyar dengan RW 02 Kampung Cilebak, Desa Rancamanyar, Baleendah, Kabupaten Bandung mengalami rusak parah dan tidak bisa dilewati. Sehingga warga setempat berinisiatif menutup jalur yang biasa dijadikan alternatif penyebrangan dengan kayu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jembatan gantung yang berada di atas Sungai Citarum, tepatnya antara RW 01 Kampung Tambakan, Desa Rancamanyar dengan RW 02 Kampung Cilebak, Desa Rancamanyar, Baleendah, Kabupaten Bandung mengalami rusak parah dan tidak bisa dilewati. Warga setempat akhirnya berinisiatif menutup jalur yang biasa dijadikan alternatif penyeberangan dengan kayu.

Salah satu alas penahan pijakan kendaraan maupun pejalan kaki lepas di jembatan tersebut dan mengakibatkan adanya lubang. Sehingga, jalan yang biasa dilalui kendaraan tidak bisa dilewati.

Ketua RW 02 Cilebak, Rancamanyar, Mumun Mulyana mengungkapkan penutupan jalan dilakukan warga sekitar satu pekan lalu. Sebab, dengan kondisi jembatan rusak dan tidak ada penahan pijakan bisa mengakibatkan korban kecelakaan.

"Jalan jembatan ditutup karena penahan pijakannya lepas, sudah satu minggu ditutup oleh warga pakai kayu. Soalnya, ada warga Cibedug, Dayeuhkolot terperosok terus dapat 28 jahitan," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (27/12).

Ia menuturkan tidak mengetahui pasti kapan alas penahan pijakan tersebut lepas dan hilang. Menurutnya, jembatan yang biasa digunakan sebagai jalan oleh warga ini jarang sekali dirawat. Akibatnya, sekarang jembatan rusak dan tidak bisa digunakan.

Menurutnya, agar tidak bertambah korban maka warga setempat menutup jalan tersebut. Ia mengungkapkan, sempat warga mengusulkan agar meminta dana ke pabrik untuk memperbaiki jembatan tersebut. Namun, dirinya menolak sebab masalahnya tidak ada kaitannya dengan pabrik. 

"Ini jembatan digunakan sebagai jalan alternatif bagi warga dari Dayeuhkolot, Baleendah yang mau ke Bandung kalau di jembatan utama macet," ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, pengelolaan jalan tersebut dipegang oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Namun, pihaknya pesimistis jalan tersebut segera bisa diperbaiki sebab jalan rusak yang berada disekitarnya sama sekali belum diperbaiki oleh BBWS maupun dari pemerintah Kabupaten Bandung.

Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan mengungkapkan pihaknya telah mengusulkan kepada BBWS agar jalan tersebut diperbaiki beberapa tahun lalu. Namun, sampai saat ini baru beberapa jembatan yang diperbaiki di wilayah Parung Halang dan Dayeuhkolot.

"Kami berharap perbaikan secepatnya dari pihak terkait karena kondisi yang tidak layak pakai dan berbahaya," ungkapnya. 

Menurutnya, keberadaan jembatan gantung ini sangat membantu aktivitas  penyeberangan warga saat jalan di sekitar Dayeuhkolot dan Baleendah terjadi kemacetan. "Untuk warga jangan memaksakan melewati jembatan tersebut baik jalan kaki maupun memakai kendaraan roda dua untuk menjaga keselamatannya karena rawan kecelakaan atau putus jembatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement