Kamis 27 Dec 2018 06:47 WIB

Sebagian Warga Pulau Sebesi Enggan Dievakuasi

Lebih dari 1.400 warga telah dievakuasi dari pulau yang dekat dengan Anak Krakatau.

Dermaga Canti di Rajabasa, Lampung Selatan tempat hilir mudik warga ke Pulau Sebesi, juga hancur diterpa tsunami.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Dermaga Canti di Rajabasa, Lampung Selatan tempat hilir mudik warga ke Pulau Sebesi, juga hancur diterpa tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Sebagian warga Pulau Sebesi masih enggan diungsikan oleh pemda setempat. Pulau ini merupakan salah satu pulau berpenghuni di Selat Sunda dekat dengan kawasan Gunung Anak Krakatau, di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Penjabat Kepala Desa Tejang Pulau Sebesi Sugeng menuturkan tidak semua warga Pulau Sebesi dievakuasi, karena sebagian masih ingin tetap bertahan di Pulau Sebesi. "Jumlah penduduk ada 2.814 jiwa, sebagian ada yang bertahan atas permintaanya sendiri," ujar Sugeng pada Rabu (26/12).

Jumlah pengungsi yang berada di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, terutama warga dari Pulau Sebesi terus bertambah. Jika sebelumnya pengungsi hanya ratusan orang, kini telah mencapai seribuan lebih. Saat ini, jumlah pengungsi yang telah dievakuasi sebanyak 1.400 orang, ditambah hari sebelumnya sebanyak 200 orang.

Baca juga, BPBD: Sekitar 1.300 Warga Pulau Sebesi Belum Terevakuasi

Warga Pulau Sebesi itu dievakuasi dan diungsikan diangkut kapal feri Jatra III dari Pelabuhan Sebesi, dan tiba di Dermaga 5, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Mereka diangkut beberapa tahap menggunakan kapal feri yang ada.

Ratusan warga Pulau Sebesi itu selain diangkut kapal feri Jatra III meninggalkan Pelabuhan Sebesi dengan membawa kurang lebih 700 orang yang mayoritas anak-anak, perempuan dan orang tua, dengan tujuan ke Dermaga 5, Pelabuhan Bakauheni. Kapal feri Jatra III merupakan kapal pertama yang melakukan evakuasi, selanjutnya disusul dengan Kapal Sabuk Nusa dan Trisula.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement