REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ratusan rumah di sembilan desa yang berada di dua Kabupaten Lebak, Banten, terendam banjir pada Rabu (26/12). Banjir diakibatkan meluapnya sejumlah sungai akibat curah hujan yang tinggi sejak Selasa (25/12) kemarin.
"Beruntung, banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu (26/12).
Banjir melanda Kecamatan Banjarsari dan Cimarga akibat meluapnya sejumlah sungai akibat diguyur hujan sepanjang Selasa (25/12). Rumah yang terendam banjir setinggi 1 sampai 1,5 meter untuk Kecamatan Banjarsari antara lain Desa Keusik sebanyak 405 rumah, Ciruji 20 rumah, Umbul Jaya 33 rumah dan Cidahu 67 rumah.
Sedangkan untuk Kecamatan Cimarga antara lain Desa Inten Jaya sebanyak 89 rumah, Giri Mukti 8 rumah. Sebagian masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena hingga kini banjir belum surut.
"Kami minta warga tetap mewaspadai cuaca buruk itu, karena khawatir banjir meluas ke desa lainnya," katanya.
Menurutnya, banjir yang menerjang dua kecamatan itu karena curah hujan cukup tinggi sehingga daerah aliran sungai meluap. Peluang hujan masih terjadi sore, malam, dinihari hingga siang dengan kapasitas lebat dan ringan.
Namun, bencana alam itu hingga kini tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, masyarakat sudah biasa jika curah hujan tinggi dipastikan air sungai meluap ke permukiman. "Semua warga korban banjir sudah dilakukan evakuasi dan pertolongan," katanya.
Kaprawi mengatakan, para korban banjir tersebut sudah disalurkan logistik berupa bahan pokok, selimut, makanan siap saji, pakaian, aneka makanan, air kemasan hingga peralatan dapur. Selain itu juga obat-obatan didistribusikan ke lokasi yang dilanda banjir. Sejauh ini, masyarakat yang terdampak banjir tidak terjadi ancaman kelaparan maupun serangan penyakit menular.
"Kami mengutamakan bantuan logistik agar mereka para korban banjir terpenuhi kebutuhan makanan," ujarnya.