Kamis 27 Dec 2018 02:30 WIB

Cerita Prabowo Soal Hubungannya dengan Mantan Panglima GAM

Muzakir sekarang sangat dekat dengan Prabowo.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersalaman denga warga yang menghadiri peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh di Pelabuhan Pendaratan Ikan, Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Rabu (26/12/2018).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersalaman denga warga yang menghadiri peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh di Pelabuhan Pendaratan Ikan, Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Rabu (26/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Ada kisah unik antara Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang bershabat dengan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf. Prabowo menceritakan, saat dirinya memimpin Kopassus dan menjadi Pangkostrad, sangat mengincar Muzakir Manaf. Hal itu dia lakukan karena tuntutan profesinya menjaga NKRI.

Hal sebaliknya pun sama, GAM khususnya Muzakir Manaf menginginkan menembak bahkan menculik Prabowo untuk dihabisi. "Tidak ada orang membayangkan bagaimana Panglima GAM dan Panglima kostrad bisa jadi satu, saya juga tidak mengerti. Saya selalu cerita, saya bingung karena dulu beliau saya kejar-kejar saya dan dan beliau pun selalu kejar-kejar saya. Begitu ketemu kita saling pelukan habis itu selesai," kata Prabowo, dalam siaran pers yang diterima Republika,co.id, Rabu (26/12).

Muzakir Manaf yang dikenal orang Aceh dengan sebutan Mualem ini sekarang menjadi sahabat dekat Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Bahkan, saat Mualem ingin bergabung dengan Gerindra, Prabowo sempat menolak karena nanti jadi bahawahannya di partai.

"Kemudian beliau katakan ingin bergabung dengan saya dan dengan Gerindra. Saya bilang Anda ini Mualem kalau masuk Gerindra nanti jadi bawahan saya, saya tidak mau, Anda ini harus jadi sahabat saya. Akhirnya karena beliau dengan tekad yang kuat terus menerus, saya terima beliau masuk dan Insya Allah kita bersama terus untuk Indonesia yang adil dan makmur," paparnya.

Namun di balik kisah sejarah dirinya dengan mantan Panglima GAM ini, Prabowo bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga terkait persahabatan, meskipun dulunya bersebrangan bahkan bermusuhan.

"Di situ saya ambil hikmah bahwa kita semua saudara, bahwa kita bisa selesaikan masalah dengan keihlasan, kejernihan berfikir. Sehingga saya bersahabat dengan Mualem yang merupakan suatu keanehan," kata Prabowo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement