Rabu 26 Dec 2018 15:03 WIB

Pemkot Solo Gagas Sekolah Keluarga

Pembinaan terhadap keluarga dimulai dengan pemahaman Undang-Undang Perlindungan Anak.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat menunjukkan kamar Presiden pertama RI Ir Soekarno di bagian depan bangunan Rumah Dinas Wali Kota Solo atau Loji Gandrung.
Foto: Republika/Binti sholikah
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat menunjukkan kamar Presiden pertama RI Ir Soekarno di bagian depan bangunan Rumah Dinas Wali Kota Solo atau Loji Gandrung.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggagas tentang sekolah keluarga bagi masyarakat Kota Bengawan. Gagasan tersebut sebagai upaya pembinaan terhadap orang tua dan anak-anak.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pembinaan yang dilakukan Pemkot terhadap keluarga dimulai dari pemahaman tentang Undang-Undang Perlindungan Anak mengenai cara mendidik anak, hingga cara menyejahterakan anak. Hal itu sering disampaikan Wali Kota saat mengunjungi masyarakat.

"Bapak, ibu, keluarga-keluarga akan kami beri pemahaman betul bagaimana mendidik anak, bagaimana mengajari sopan-santun, budi pekerti dan bagaimana memberikan anak waktu bermain. Salah satunya bagaimana menghindari gadget dan seterusnya itulah yang harus kami sampaikan kepada keluarga," terangnya kepada wartawan seusai upacara peringatan Hari Ibu di halaman Balai Kota Solo, Rabu (26/12).

Teknisnya, lanjut Rudyatmo, Pemkot akan membuat percontohan per rukun warga (RW) serta melibatkan anggota pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK). Pemkot akan mengundang isntruktur-instruktur yang punya pengalaman hidup positif, termasuk motivator.

"Itu tidak hanya butuh motivasi saja tapi butuh pemahaman UU Perlindungan Anak bagaimana mendidik anak agar tidak terjebak terpengaruh narkoba, tindak-tindak kejahatan, kriminal dan sebagainya itu harus kita sampaikan kepada anak-anak, dan bagaimana mengarahkan anak-anak bisa sekolah," imbuhnya.

Dia menambahkan, anak-anak dari keluarga kurang mampu akan diarahkan melanjutkan sekolah ke SMK. Setelah lulus dari SMK jika ingin meneruskan akan diarahkan ke Akademi Komunitas di Solo Techno Park (STP).

Di sisi lain, Pemkot mengklaim telah melakukan program pemberdayaan perempuan mulai dari pelatihan tata boga, sampai jahit menjahit. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diberikan bantuan alat dan pendampingan.

Untuk mendukung program pemberdayaan perempuan, sejumlah kampung di Solo telah mendeklarasikan diri sebagai Kampung Wanita Winasis.

"Disitu wujud dari pembinaan-pembinaan dari Pemkot Solo melalui dinas-dinas terkait untuk bagaimana peran perempuan tidak hanya sekedar sebagai ibu rumah tangga namun bisa membantu mendidik, menghasilkan sesuatu untuk keluarga," ucap Wali Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement