REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan peluang hujan di wilayah Pandeglang masih tinggi. Hujan diprakiran masih berpotensi turun dengan intensitas lebat dan ringan juga disertai petir.
Kepala Seksi Data BMKG Serang, Tardjono saat dihubungi di Posko Utama Bencana Tsunami di Labuan, Rabu (26/12), mengatakan potensi hujan itu terjadi pagi, siang, sore, malam hingga dini hari. Karena itu, masyarakat diminta mewaspadai banjir dan longsor.
Di samping itu juga tiupan angin cukup tinggi hingga 20 kilometer per jam dan bergerak dari Barat Daya hingga Barat.
Sedangkan, ketinggian gelombang Perairan Selat Sunda bagian Selatan berkisar 0,75 meter sampa 1,25 meter dan Selatan Banten antara 0,75 meter sampai 2,5 meter dan gelombang bergerak dari Barat Daya hingga Barat. "Kami minta warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," ujarnya.
Ia mengatakan, petugas dan relawan juga diminta mewaspadai saat melakukan evakuasi karena gelombang masih tinggi disertai angin kencang. Kewaspadaan itu guna menghindari kecelakaan laut. Terlebih pantauan satelit radar BMKG hingga kini Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan erupsi dan semburan abu vulkanik.
Ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 10 kilometer dari permukaan laut dengan sebaran Barat Daya hingga Barat. "Kami berharap petugas, relawan dan masyarakat pesisir tetap waspada menghadapi cuaca yang kurang bersahabat itu," katanya.