REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Upaya recovery kelistrikan akibat bencana tsunami yang menerjang sebagian wilayah Banten dan Lampung terus dilakukan. Di wilayah Pandeglang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menyalakan seluruh gardu yang sebelumnya padam.
Hal yang sama juga berhasil dilakukan lampung. Dari 22 gardu padam, 20 gardu sudah berhasil dinyalakan. Hambatan proses recovery kelistrikan yakni akses jalan yang masih dalam proses pembersihan pihak Pekerjaan Umum (PU) serta cuaca buruk.
Di Pandeglang, sebanyak 310 personel gabungan yang diterjunkan untuk upaya perbaikan infrastruktur kelistrikan dari UID Banten, UID Jakarta, UID Jabar. Tim gabungan ini telah berhasil menyalakan 238 gardu distribusi dari total yang padam yakni 248 gardu distribusi.
Selain itu untuk menormalkan sementara empat gardu distribusi lainnya, PLN menyalakan genset. Di Lampung, sebanyak 40 personel gabungan yang datang dari ULP Kalianda, ULP Sidomulyo, ULP Sutami serta UP3 Tanjung Karang. Seluruh tim disebar untuk melakukan recovery dan menyalakan 22 titik tiang distribusi.
“Dengan total capaian hari ini, artinya PLN berhasil menormalkan seluruh gardu distribusi yang sebelumnya padam untuk wilayah Pandeglang dan Lampung. “ Ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
Made menambahkan upaya recovery kelistrikan dan pengiriman bantuan sembako juga dilakukan di daerah-daerah terisolir seperti di Pulau Sabesi, Lampung dan desa sumur Kecamatan Pandeglang. Serta tak ketinggalan PLN juga memberikan penerangan untuk 22 posko pengungsiang yang berada di Pandeglang.
Tim recovery kelistrikan PLN.
PLN Peduli dan YBM PLN buka dapur umum
PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) mendirikan dapur umum di PLTU Labuan, Desa Sukarame dan Desa Sumur yang merupakan salah satu desa terisolir akibat bencana tsunami. Dalam sehari, dapur umum ini dapat memasak sebanyak 1.500 nasi bungkus untuk warga sekitar.
Pemilihan lokasi dapur umum berdasarkan survei dari berbagai macam tempat, yang satu lokasi dan banyak pengungsinya. Rencananya dapur umum ini akan terus hadir selama 10 hari ke depan.
Selain dapur umum PLN dan YBM juga menyiapkan pelayanan kesehatan serta berlaku sebagai posko untuk membantu warga sekitar. Saat ini terjadi sedikit hambatan pengiriman bantuan karena padatnya rute yang sempit dan ada sejumlah kendaraan yang terhenti di tengah jalan.
"Sementara itu untuk desa sumur bantuan air bersih sangat diperlukan,” ungkap Made seperti dalam siaran persnya.
Pararel Tim Gabungan YBM PLN dan PLN Peduli juga menyalurkan bantuan ke Kampung Ketapang dan Kampung Ciputih, Banten serta Pulau Sebesi, Lampung.
Adapun bantuan yang dikirimkan berupa kebutuhan sembako, makanan bayi, pakaian, peralatan mandi, popok, pembalut, obat-obatan, gas dan air. Tidak hanya itu, bantuan penerangan berupa 43 unit genset juga telah didistribusikan ke wilayah Banten yang terdampak bencana dan dua unit genset untuk Lampung.