Rabu 26 Dec 2018 00:43 WIB

DVI Polri: 26 Jenazah Belum Teridentifikasi

Minimnya data antomertem menyulitkan proses identifikasi.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Friska Yolanda
Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGELANG -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri belum berhasil mengidentifikasi 26 jenazah korban tsunami Banten. Kesulitan identifikasi sejumlah jenazah disebabkan tidak lengkapnya data antomertem (rekam jejak medik) yang dimiliki.

"Masih 26 jenazah yang belum teridentifikasi," ungkap Kabag Infodok Divisi Humas Polri, Kombes Sulistyo Pudjo, dalam gelaran konferensi pers di Hotel Wira Carita, Pandegelang, Banten, Selasa, (25/12).

Selain itu, Pudjo mengatakan kalau terdapat perubahan jumlah korban meninggal dunia yang ditangani oleh tim DVI. "Pada siang hari korban 224. Pada sore ini 234 jenazah. Yang teridentifkasi 208 jenazah dan yang diserahkan 205 jenazah. Lalu untuk yang belum diambil sebanyak tiga orang," tuturnya.

Baca juga, Tim Pencarian Fokus di Sumur dan Panimbang

Tiga korban yang belum diambil oleh keluarganya itu adalah M Anmar Suawandi (53 tahun)  warga Jalan Palapa 4, Bekasi Selatan, Soleman (47) warga kampung Karang Mempe, Panimbang, Pandegelang, Banten dan Nurmala (48) warga Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat. Sementara itu, ia mencatat jumlah korban yang masih mengungsi ialah total 19.337 di sejumlah wilayah yang teridiri dari kecamatan Sumur dan Tanjung Pakis. 

Hari berikutnya, tim Polri masih akan fokus melakukan pencarian di Kecamatan Sumur dan Tanjung Lesung. "Karena garisnya panjang. Dan besok akan diperkuat langsung," tambah Pudjo.

photo
Suasana dampak kerusakan pasca bencana Tsunami di Kawasan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement