Selasa 25 Dec 2018 16:19 WIB

Enam Desa di Pandeglang Masih Terisolasi

Dalam kondisi bukan bencana, akses jalan di sana sudah sulit karena banyak kerusakan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Sejumlah bangunan rata dengan tanah akibat terjangan tsunami di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).
Foto: Antara/Aurora Rinjani
Sejumlah bangunan rata dengan tanah akibat terjangan tsunami di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata masih ada enam desa di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, yang terisolasi. Keenam desa itu belum mendapat bantuan karena terputusnya akses jalan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho menyatakan, Kecamatan Sumur termasuk wilayah terujung dari Pandeglang hingga sulit dijangkau. Tim SAR gabungan pun belum mampu mencapai lokasi itu.

"Letaknya paling ujung. Banyak jalan rusak, jembatan rusak, karena terjangan tsunami dan materialnya. Akses personel terhambat," kata Sutopo pada wartawan dalam konferensi pers, Selasa (25/12).

Menurut Sutopo, dalam kondisi bukan bencana saja, akses jalan di sana sudah sulit karena banyak kerusakan. Munculnya bencana makin memperparah kerusakan. Ia berharap dalam dua pekan masa tanggap darurat, akses jalan sudah bisa normal dilintasi. "Sebelum bencana di enam desa sudah rusak jalannya. Apalagi sekarang. Makin rusak. Semoga sampai 14 hari ke depan selesai," jelasnya.

Rinciannya, lanjut Sutopo, dari tujuh desa di Kecamatan Sumur, baru Desa Tamanjaya saja yang dapat dijangkau. Enam desa lain yaitu Cigorondong, Kertajaya, Sumberjaya, Tunggajaya, Ujungjaya, dan Kertamukti belum terjamah bantuan. Sedangkan, di Kabupaten Lampung Selatan, Pulau Sebesi dan Sebuku jadi yang terisolasi.

"Enam desa belum tersentuh masih butuh bantuan. Butuh alat berat dan warga desa lari ke bukit butuh bantuan makan. Korban mungkin bisa bertambah," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement