REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang menyatakan kesiapannya untuk menawarkan dukungan sepenuhnya kepada Indonesia, dua hari setelah letusan gunung berapi pulau kecil di negara Asia Tenggara memicu tsunami yang menewaskan sekitar 373 orang.
Dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga-keluarga yang berduka dan berharap pemulihan dini daerah-daerah yang hancur.
"Pemerintah Jepang siap memberikan dukungan maksimal kepada Indonesia," katanya dilansir dari mainichi.jp, Selasa ( 25/12).
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban tewas akibat tsunami telah mencapai 373 orang dan sekitar 1.000 lainnya telah terluka. Otoritas meteorologi lokal Indonesia mengkonfirmasi tsunami, dengan ketinggian yang berkisar antara 28 dan 90 sentimeter, dihasilkan oleh tanah longsor bawah air yang disebabkan oleh letusan anak Gunung Krakatau, gunung berapi aktif yang terletak di Selat Sunda, Banten antara pulau Jawa dan Sumatra.
Terkait hal itu, menandai juga peringatan 60 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia pada tahun ini, Jepang telah memelihara hubungan persahabatan dan hubungan ekonomi yang mendalam dengan negara Muslim terbesar di dunia.
Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, mengatakan, Jepang telah lama menjadi penyedia bantuan terbesar untuk Indonesia dalam hal bantuan pembangunan resmi.
Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jepang telah menjadi investor terbesar kedua di Indonesia. Total nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai 5 miliar dolar AS pada 2017.