REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE— Isak tangis mewarnai penjemputan dan pemakaman gitaris grup band Saventeen, Herman Sikumbang saat jenazahnya tiba di Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut) hingga di bawah ke Kota Tidore Kepulauan menggunakan speedboat, Senin (24/12).
Ribuan warga memadati jalan dari arah Bandara Babullah Ternate hingga ke Pelabuhan Dermaga Semut untuk memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum.
"Ribuan warga memadati jalan dari bandara hingga ke Dermaga Semut merupakan bentuk penghormatan atas jasa almarhum di bidang seni," kata Ridwan Ali, kerabat Herman Sikumbang saat mengkoordinasi penjemputan di Bandara Babullah. Sesampainya di Kota Tidore Kepulauan, ribuan pelayat sejak siang hari telah memenuhi kediaman orang tua Herman Sikumbang langsung histeris melihat peti mati berwarna putih itu di bawa dari Pelabuhan Rum hingga ke rumah duka.
Tampak, dalam prosesi pemakaman tersebut, istrinya Juliana Mochtar bersama kedua putra Mafuza Damiri (6 tahun) dan Hasyam Damiri (5 tahun) tak kuasa menahan air mata atas kepergian Herman Sikumbang.
Jenazah Herman Sikumbang saat tiba di rumah duka langsung dishalatkan kemudian dikebumikan di pemakaman keluarga tepatnya berada di belakang kediaman orang tuanya di Kelurahan Tomagoba Kota Tidore Kepulauan.
Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim yang hadir dalam prosesi pemakaman almarhum Herman tersebut turut berbelasungkawa atas meninggalnya Herman 'Seventeen' Sikumbang yang merupakan salah seorang putra terbaik asal Kota Tidore yang sukses diblantika musik Indonesia.
"Tentunya kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan semoga almarhum diampuni segala kesalahan dan diterima segala amal ibadahnya," ujar Wali Kota.
Sesuai jadwalnya, Herman dijadwalkan cuti dari dunia hiburan pada Januari 2019 mendatang untuk mempersiapkan Pemilu Legislatif 2019 sebagai calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 2.