REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek memastikan penanganan korban tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur.
"Penanganan korban sudah sangat baik dan sudah memiliki kordinasi yang baik. Saya lihat sudah sangat baik, apalagi sudah ada networking (kerja sama) yang sangat membantu dalam evakuasi korban bencana. Dan saya lihat juga hampir setiap menit ambulans hilir mudik mengangkut korban," katanya saat mengunjungi para korban bencana tsunami di RSUD Berkah Pandeglang, Senin (24/12).
Terkait dengan sarana dan petugas kesehatan yang bertugas di RSUD Pandeglang, ia menjelaskan sampai saat ini ketersediaan sarana dan petugas kesehatan cukup memadai. Nanti jika ada kekurangan petugas kesehatan, maka tim kami dari pusat akan diturunkan sesuai dengan kebutuhan dokter/petugas kesehatan.
Korban Luka-luka akibat terkena dampak bencana Tsunami berada IGD RSUD Berkah,Pandeglang, Banten (24/12).
"Sedangkan terkait alat kesehatan, alhamdulilah sekarang banyak alkes yang sudah buatan Indonesia. Jadi nanti dalam pengadaannya tidak repot, cukup buka e-catalogue dan semua akan dibuat mudah karena ini kondisi darurat," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur RSUD Berkah Pandeglang Firmansyah mengatakan kesiapan RSUD Berkah dalam penanganan korban saat ini masih baik. "Alhamdulilah para korban sampai saat ini kami bisa tampung dan kami lakukan perawatan, dan jika nanti overload maka pihak dari RSUD Banten dan RSUD Lebak siap menerima para korban rujukan dari kami," katanya.
Firmansyah menyatakan, korban sampai saat ini berjumlah 145 orang yang dirawat maupun di IGD. Para pasien yang dirawat tersebut masih tertangani dengan baik.
"Dan untuk yang meninggal (dunia) sebanyak 82 orang, ada beberapa yang sudah diambil oleh keluarganya," ujarnya.
Baca juga, Bupati Pandeglang: Penanganan Pascatsunami Melalui TNI