Senin 24 Dec 2018 15:21 WIB

Sejumlah Destinasi Wisata di Kalianda Rusak Parah

Tsunami Selat Sunda menghantam sejumlah tempat wisata di kawasan pesisir Kalianda.

Gelombang tsunami meluluhlantakan sejumlah rumah khusunya di bibir pantai pesisir selatan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (22/12) malam. Sebanyak 44 orang meninggal sduah ditemukan, ratusan orang luka luka. Evakuasi masih dilakukan.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Gelombang tsunami meluluhlantakan sejumlah rumah khusunya di bibir pantai pesisir selatan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (22/12) malam. Sebanyak 44 orang meninggal sduah ditemukan, ratusan orang luka luka. Evakuasi masih dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah destinasi wisata di kawasan pesisir Kota Kalianda, Lampung Selatan, terpantau rusak parah akibat dihantam gelombang tsunami Selat Sunda. Ketua Tim  TCC Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Guntur Sakti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (24/12), mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan pascatsunami di Lampung Selatan.

"Menurut data yang dihimpun tim Tourism Crisis Center (TCC) Kemenpar, di Lampung Selatan tepatnya di Kawasan Pesisir Kota Kalianda ada dua kecamatan yang terdampak tsunami yaitu Kecamatan Kalianda dan Kecamatan Rajabasa," katanya.

Ia menambahkan, di masing-masing kecamatan terdapat destinasi wisata yang selama ini menjadi kantong wisatawan nusantara, terutama saat liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru. Sementara di Kecamatan Kalianda ada dua lokasi yang terdampak di Pantai Maja dan Batu Kapal, Desa Maja.

"Sedangkan di Kecamatan Rajabasa terdapat tiga lokasi wisata yang terdampak yaitu Pantai Canti, Banding Resort, dan Pantai Wartawan. Untuk infrastruktruktur, listrik dan telekomunikasi di sana masih lancar," ujarnya.

Seperti diketahui pantai-pantai di pesisir Kalianda merupakan kantong wisatawan Nusantara dari Lampung dan sebagian dari Provinsi Banten. Tidak hanya itu, wisatawan mancanegara juga terkadang menuju pantai di sekitar Kalianda untuk bepergian ke Pulau Sibesi dan ke Anak Gunung Krakatau.

Guntur Sakti juga menyebut, sebagian besar destinasi yang terdampak tsunami di Lampung Selatan adalah atraksi alam seperti pantai dan pulau. Namun, untuk atraksi yang berbasis budaya dan buatan belum terdata dan sedang dalam upaya koordinasi.

Ia juga menekankan pihaknya akan terus memberikan informasi terkait segala situasi yang terjadi terkait akses, amenitas, dan atraksi di destinasi terdampak. Sementara terkait amenitas, tercatat tiga hotel di Lampung Selatan mengalami kerusakan.

Tiga hotel yang alami kerusakan adalah Hotel Wartawan de Mansion sejumlah 15 kamar rusak, Hotel Grand Elty Krakatoa yang restorannya tersapu air, dan Kahaii Beach Resort yang mengalami kerusakan pada fasilitas di tepi pantai. Sejumlah 102 gardu PLN pun masih padam dan 20 tiang SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) roboh.

"Hari ini, kami menerjunkan Tim TCC untuk ke Lampung Selatan yang terdampak agar kami selalu update mengenai perkembangan kondisi disana, khususnya terkait wisatawan dan 3A terdampak. Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik," ujar Guntur Sakti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement