REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sekitar 800-an warga yang tinggal di Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung mengungsi ke perkebunan yang jauh dari bibir pantai atau ke pegunungan. Mereka mengungsi untuk mengantisipasi tsunami.
"Kondisi laut di Teluk Kiluan malam ini normal. Tapi kita semuanya di sini tetap waspada," kata Kepala Pekon (Desa) Teluk Kiluan, Kadek Sukrul Seno saat dihubungi melalui saluran teleponnya dari Bandarlampung, Ahad (23/12) malam.
Dalam kondisi tersebut, sedikitnya ada sebanyak 800 warga Teluk Kiluan, Tanggamus mengungsi di dataran tinggi seperti gunung dan kebun untuk mengantisipasi terjadinya tsunami susulan. "Ada 200 KK dengan jumlah warga sebanyak 800 jiwa yang mengungsi. Mereka mengungsi secara memencar di gunung, kebun dan tempat saudaranya," kata dia menerangkan.
Dia menambahkan, di lokasi juga baru dibangun posko kesehatan dari puskesmas setempat yang juga berada di dataran tinggi seperti di gunung. Untuk di lokasi tersebut, masyarakat dan Kodim Tanggamus turut berjaga
"Baru ada posko kesehatan yang berdiri. Sisanya saya bersama masyarakat lainnya mengungsi dengan seadanya," kata dia.
Sebelumnya, tsunami juga turut terjadi di Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung menghantam sejumlah rumah, vila maupun kapal nelayan. Tercatat, tsunami yang menghantam di lokasi tersebut menyebabkan satu korban balita meninggal dunia karena terseret arus.