Ahad 23 Dec 2018 20:17 WIB

47 Korban Tsunami Berhasil Dievakuasi dari Pulau Legundi

Tsunami di pesisir pantai Selat Sunda tidak merusak fasilitas di Pelabuhan Panjang

Rep: Agus Yulianto/ Red: Nidia Zuraya
 Sebanyak 47 orang korban termasuk 7 orang anak-anak dari Pulau  Legundi, Provinsi Lampung, dievakuasi dengan mengggunakan kapal patroli  Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KPLP KNP. 336 ke Pelabuhan  Panjang.
Foto: dok. Istimewa
Sebanyak 47 orang korban termasuk 7 orang anak-anak dari Pulau Legundi, Provinsi Lampung, dievakuasi dengan mengggunakan kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KPLP KNP. 336 ke Pelabuhan Panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Panjang, Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan, mengerahkan kapal patroli KPLP KNP 336 membantu tim SAR mengevakuasi para korban yang terkena bencana tsunami yang menerjang pesisir pantai di Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam.

"Kami mengerahkan kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KPLP KNP. 336 ke Pulau Legundi untuk membantu tim SAR mengevakuasi para korban yang terjebak di pulau tersebut. Alhamdulillah sore ini pukul 16.00 WIB telah tiba di Pelabuhan Panjang membawa 47 orang korban termasuk 7 orang anak-anak. Ada korban yang luka ringan dan banyak yang trauma," ujar Kepala KSOP kelas I Panjang, Pranyoto, dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika, Ahad (23/12).

Pranyoto menyebutkan, para korban dibawa ke rumah sakit di Bandar Lampung untuk mendapatkan penanganan medis. Kata dia, seluruh petugas dan jajaran KSOP Panjang bersiap-siaga untuk membantu para korban yang terdampak bencana tsunami tersebut.

"Kita akan maksimalkan bantuan dengan personil dan fasilitas yang kami miliki. Ini sebagaimana arahan Dirjen Hubla untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan bantuan kepada para korban yang terkena bencana tsunami," ujar Pranyoto.

Pranyoto juga mengatakan, bahwa bencana tsunami yang terjadi di pesisir pantai Selat Sunda tidak berdampak terhadap sarana dan prasarana di Pelabuhan Panjang dan operasional di pelabuhan Panjang tetap berjalan normal.

"Pelabuhan Panjang aman dan tidak terdampak bencana tsunami, hanya di pelabuhan Sebalang Lampung yang banyak sampah berserakan akibat tsunami," ujarnya.

Kapal patroli

Sementara itu Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas I Tanjung Priok mengerahkan kapal KPLP KNP Clurit untuk membantu evakuasi korban bencana tsunami di Pulau Sangiang Banten.

"Sore ini kami bantu evakuasi 4 orang korban yang telah diselamatkan Basarnas dari Pulau Sangiang dalam keadaan selamat. Kami akan standby dan meningkatkan pengawasan di wilayah perairan Banten," ujar Kepala Seksi Operasi Pangkalan KPLP Tanjung Priok, Capt Pujo Kurnianto.

Selanjutnya keempat korban tersebut dibawa ke dermaga Indah Kiat untuk dilakukan perawatan awal sebelum tim medis dan keluarganya datang dan saat ini keempat korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya.

"Menurut info dari korban bahwa mereka rombongan berlima berwisata ke Pulau Sangiang. 1 orang belum diketemukan, 1 orang sudah dievakuasi ke Merak dan 3 orang dievakuasi oleh kapal patroli KNP. Celurit.

Pujo menjelaskan, PLP Tanjung Priok mengerahkan kapal-kapal patroli yaitu KNP Clurit, KNP Golok, KNP Jembrio, dan KNP Trisula P.111.

"Besok pagi kalau cuaca mendukung kapal KNP Celurit dan KNP Golok akan melaksanakan pengecekan di pulau Sangiang dan Tanjung Lesung. Pukul 06.00 WIB rencana tolak dari dermaga Indah Kiat dan dermaga Golden Key Bojonagara," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement