Ahad 23 Dec 2018 16:16 WIB

Cerita Saksi: Bunyi Sirine dan Kabar Tsunami Susulan

Suara sirine membuat warga berlarian meyelamatkan diri.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Petugas mengawasi operator alat berat membersihkan tumpukan sampah yang porak poranda menutupi jalan setelah diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Ahad (23/12/2018).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas mengawasi operator alat berat membersihkan tumpukan sampah yang porak poranda menutupi jalan setelah diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Ahad (23/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bunyi sirine dan kabar air laut yang kembali naik membuat warga Pandeglang berlarian berupaya menyelamatkan diri. Mereka tidak ingin menjadi korban selanjutnya yang tergulung tsunami.

Wisnu Juliansyah (25) salah satu warga yang ikut berlarian saat mendengar informasi agar segera mengevakuasi diri. Wisnu yang pagi tadi berniat mencari dan menjenguk keluarganya yang terkena musibah ini langsung berlari menyelamatkan diri.

“Tadi sekitar jam satu, katanya bakalan ada tsunami susulan terus langsung pada lari-lari,”  kata Wisnu kepada Republika.co.id, Ahad (23/12).

Wisnu bercerita, mengunjungi Pandeglang pasca diterjang tsunami karena untuk memastikan kondisi keluarganya yang tinggal tidak jauh dari pesisir pantai. Beruntung kata dia, keluarganya hanya mengalami luka-luka dan kini telah dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Pandeglang.

“Sudah dibawa Ke RSUD Pandeglang, tapi kami terpisah lagi karena ada info tsunami susulan itu,” kata Wisnu.

Wisnu mengaku sedang bersama keluarganya sebelum kemudian ada imbauan untuk segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi. Imbauan kata dia datang dari mobil-mobil polisi dan SAR melalui pengeras suara sehingga masyarakat melarikan diri setelah mendengar imbauan tersebut.

“Yang ngabarin mobil-mobil polisi sama SAR dengan pengeras suara, dimintai pada lari ke tempat aman soalnya ada gelombang tinggi lagi,” cerita Wisnu.

Ia sama sekali tidak sempat memotret kondisi Pandeglang pasca diterjang tsunami semalam. Ia hanya memikirkan keluarganya dan belum sempat mengunjungi RSUD di mana tempat keluarganya dirawat, justru kembali dihebohkan terkait informasi tsunami susulan.

“Parah, walaupun cuma ngerasain evakuasi doang karena kabar tsunami susulan aja (sudah) dag dig dug, apalagi ngerasain air di depan mata (tsunami),” kata Wisnu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membenarkan perihal adanya bunyi sirine. Namun ia tidak membenarkan perihal informasi mengenai tsunami susulan tersebut.

“Sinyal sirine bunyi sendiri ada kemungkinan karena adanya kerusakan teknis yang menyebabkan sirine tiba-tiba berbunyi, mungkin karena terjangan tsunami tadi malam atau bagaimana, tiba-tiba terjadi,” jelas Sutopo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement