Ahad 23 Dec 2018 15:35 WIB

BNPB: Korban Tsunami Selat Sunda Capai 168 Jiwa

Masih ada 30 orang belum ditemukan dan korban diperkirakan bertambah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Jalan Raya Anyer, Ahad (23/12), sulit dilalui kendaraan roda empat karena terhambat puing.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Jalan Raya Anyer, Ahad (23/12), sulit dilalui kendaraan roda empat karena terhambat puing.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Korban tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam, terus bertambah. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 13.00 WIB, korban meninggal telah mencapai 168 orang.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan masih ada 30 orang yang belum ditemukan. Sementara, 745 orang mengalami luka-luka.

"Kerusakan rumah sekitar 558 unit. Hotel sembilan unit rusak berat, 60 warung kuliner dan perahu serta kapal sebanyak 350 yang rusak," kata Sutopo di BDPD DIY, Ahad (23/12).

Ada tiga wilayah yang terdampak tsunami ini, yaitu Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan. Dari data sementara, Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah yang paling parah terdampak tsunami.

"Di Pandeglang, daerah yang terdampak tsunami ada sepuluh kecamatan," katanya.

Menurut Sutopo, korban diperkirakan akan terus bertambah. Sebab, saat ini masih dilakukan proses evakuasi.

"Diperkirakan data ini masih akan bertambah karena belum semua daerah terdampak tsunami berhasil didata semuanya," tambah Sutopo.

Personel bantuan dalam melakukan proses evakuasi juga terus dikerahkan. Saat ini, lanjut Sutopo, masih dilakukan pemetaan terhadap kawasan yang terdampak akan bencana ini.

"Saat ini proses pemetaan daerah terdampak di tiga kabupaten masih dilakukan. Helikopter juga dikerahkan memantau dampak kerusakan," kata Sutopo.

Tidak hanya itu, proses identifikasi korban meninggal juga terus dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. "Penanganan darurat masih terus dilakukan. Proses identifikasi terus dilakukam oleh tim DVI, logistik dan peralatan dapur umum dan sebagainya juga terus disalurkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement